Wonogiri,Jawa Tengah- Terkena Dampak dari masa pandemi Covid-19 membuat Prihanto (40) seorang penjual roti bakar di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, terus memutar otak agar tetap bisa menghidupi keluarganya.
"Kalau melukis hobi sejak kecil. Dulu melukis di atas kanvas menggunakan pensil. Belajar seni pirografi ini otodidak. Lihat Youtube, beli peralatan, terus saya praktekkan," papar dia.
Bapak dari dua anak ini melukis dengan menggunakan solder. Seni lukis ini biasa disebut dengan Pirografi. Pirografi merupakan seni dekorasi dengan media kayu, tripek dan lain-lain. Lukisan yang dihasilkan berasal dari pembakaran.
Alat yang digunakan untuk melukis cukup sederhana, Prihanto hanya menggunakan solder yang ujungnya ia modifikasi sendiri.
"Ujung solder saya buat gepeng. Media yang saya gunakan untuk melukis triplek," kata dia saat ditemui di rumahnya belum lama ini.
Ia mengaku jika melukis hanya sekedar hobi. Pekerjaan utamanya adalah seorang gitaris orkes campursari dan penjual roti bakar.
Sejak pandemi Covid-19, pekerjaan utamanya itu terhantam. Lantas ia mencoba melukis menggunakan solder untuk dijual.
Hasil karyanya itu dipasarkan lewat media sosial seperti instagram, facebook dan lain-lain. Selain itu ada pula yang dijual dengan koneksi teman-temannya.
"Sudah ada ratusan lukisan yang saya buat dan dijual. Paling jauh pembelinya dari Surabaya," kata Prihanto.
Prihanto menuturkan, lukisan yang dibuat berdasarkan permintaan pemesan. Biasanya ia hanya menerima foto wajah pemesan dan ia kembangkan sendiri kreasi atau inovasi lukisannya.
"Kalau pemesan menginginkan warna, saya tambahkan cat pigmen kain sablon pada lukisan," ujar dia.
Harga lukisan sendiri bervariasi tergantung dengan ukuranya, ukuran 16R (40x60 centimeter), dibanderol harga sebesar Rp150.000.
Waktu pengerjaanya selama dua hari. Untuk ukuran besar, ia belum memasang harga pasti. Harga menyesuaikan mengingat melukis hanya sekedar hobi yang ia tekuni. (Agus Saptono/Buz)
Load more