Jakarta, tvOnenews.com - Setiap suku di dunia ini memiliki tradisi yang sebagian besar sangat unik dan memiliki nilai dari filosofinya masing-masing.
Hal ini juga terjadi pada suku Kalash di Pakiskan, memiliki tradisi unik yang membuat takjub orang lain.
Meski mayoritas penduduk Pakistan beragama Islam, suku Kalash masih menganut budaya animisme.
Suku Kalash memiliki wanita yang sangat cantik dan sering memakai pakaian berwarna cerah. Mereka yang biasanya mengenakan gaun hitam panjang dengan manik-manik warna berbeda.
Meski gaya rambut wanita suku Kalash biasanya dikepang rapi. Sedangkan pria mengenakan pakaian yang sama dengan gaya populer Pakistan, yaitu Shalwar Kameez.
Dikenal karena kulitnya yang cerah dan matanya yang cerah, orang Kalashi ini mengklaim bahwa nenek moyang mereka memiliki ikatan dengan pasukan Alexander Agung, yang telah menaklukkan wilayah tersebut pada abad keempat sebelum masehi.
Sejarah Suku Kalash dan Festival Chawmos
Diketahui bahwa masyarakat Kalash telah memiliki tradisi bernama Chamos Festival. Biasanya festival ini diadakan pada bulan Desember setiap tahunnya. Festival Chamo terdiri dari beberapa rangkaian dan berlangsung selama beberapa minggu.
Minggu pertama Chawmos (7-14 Desember) hanya diperuntukkan bagi warga Kalash. Pada titik ini, gadis Kalash memilih pengantin pria. Selama minggu kedua Chawmos (15-22 Desember), orang berterima kasih kepada dewa mereka dengan tarian dan musik. Bagian festival ini bersifat umum dan dapat dihadiri oleh orang-orang di luar suku Kalash.
Selain musik dan tarian, banyak juga kambing yang dikorbankan saat ini. Itu didedikasikan untuk Dewa Balimain, yang dijadwalkan untuk mengunjungi tanah airnya selama perayaan. Persembahan makanan ini dipersembahkan untuk mengenang para leluhur.
Menurut Okezone.com, orang Kalash saat ini dipindahkan ke pegunungan oleh Chawmos dan hidup dengan kambing. Selama pengasingan ini, mereka hanya bertahan hidup dengan makan daging kambing dan susu.
Jika lulus ujian ini, pemuda Kalash diperbolehkan mengikuti ritual selanjutnya. Mereka dikatakan berhubungan seks dengan wanita desa, baik perawan maupun keluarga. Tradisi ini tidak hanya berlaku untuk pria tetapi juga untuk wanita. (mg3/ree)
Load more