Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pilot, Capt. Rizka Triansyah Leihitu memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai pilot dari maskapai Garuda Indonesia.
Keputusannya untuk resign dari salah satu maskapai terbesar di Indonesia itu karena ingin bertaubat serta menjalankan syariat Islam.
Selama ia bekerja tentu banyak pengalaman yang ia lalui di dalam pesawat, salah satunya menemui anak atau bayi yang menangis di pesawat.
Banyak hal yang dapat membuat anak menangis ketika berada di dalam pesawat. Akibatnya, banyak penumpang yang terganggu oleh tangisannya.
Sebagai pilot dan juga orang tua, Capt Rizka Leihitu membagikan tips bagi bunda dan ayah yang anaknya sering rewel atau menangis saat berada di dalam pesawat.
Melalui sebuah video pada kanal YouTube Insky ID, Rizka Leihitu menyebutkan beberapa tips berdasarkan pengalamannya terbang bersama buah hatinya.
Ketika bayi menangis, pada umumnya orang dewasa tidak memahami maksud yang diinginkan bayi tersebut.
Untuk itu Capt. Rizka Leihitu mempelajari apa saja yang dapat membuat bayi atau anak menangis.
“Namanya bayi itu kan kita nggak tahu maunya apa. Satu-satunya jalan cuma bisa nangis. Beberapa kali saya terbang sama bersama anak, saya mempelajari apa sih yang bikin dia nangis?” ungkap Capt. Rizka Leihitu pada video YouTube Insky ID.
Sebagai orang tua, penyebab anak menangis telah disimpulkan oleh Capt Rizka dalam beberapa hal. Mulai dari lapar atau haus, ngantuk, bosan serta membutuhkan hiburan, pampers penuh, atau sakit.
Bila anak merasa lapar atau haus, orang tua dapat memberi susu atau makan kepada anak. Namun apabila masih menangis, bisa saja penyebabnya karena anak mengantuk.
“Masih nangis, ternyata dia ngantuk. Kalau ngantuk agak susah nih tidurin, karena bukan posisi kasur atau bukan posisi yang nyaman untuk tidurin bayi,” ujarnya.
Mantan Pilot Garuda Indonesia, Capt. Rizka Triansyah Leihitu. (Ist)
Capt. Rizka membagikan salah satu cara yang dapat diaplikasikan oleh orang tua kepada anaknya yaitu biarkan anak merasa lelah sebelum menaiki pesawat.
“Salah satu cara membuat cepat tidur adalah sebelum naik pesawat, dibuat capek anaknya. Di Airport suruh lari-lari aja, nanti kan capek tuh di pesawat tidur nanti,” katanya.
Bila anak masih menangis, bunda dapat mengalihkan perhatiannya pada sesuatu yang dapat membuatnya terhibur, seperti tontonan yang tersedia pada in flight entertainment.
Selain itu, bunda dapat mengunduh video yang sesuai pada umurnya untuk ditonton ketika berada di pesawat.
“Enaknya sekarang di pesawat ada in flight entertainment, kita bisa alihkan saja perhatiannya ke situ. Atau mungkin zaman sekarang kita bisa download YouTube animasi buat anak kecil kita bisa alihkan ke situ. Biasanya anak kecil bisa diam. Atau kalau punya cara yang lebih efektif bisa dicoba,” jelas pilot yang berpengalaman lebih dari 15 tahun ini.
Kemudian, bayi bisa saja menangis bila pampersnya penuh. Bila anak akan buang air dan pampersnya penuh akan membuat rasa tidak tidak nyaman.
Orang tua harus segera mengganti pampersnya dengan yang baru dan bersih.
“Yang keempat, bayi mau buang air dan pampersnya penuh. Itu harus segera diganti, karena kalau nggak diganti dia nggak nyaman. Makanya dia pasti nangis. Kita kalau nggak tahu, ya diam saja berarti kita makin bingung, panik,” tuturnya.
Yang kelima, bayi bisa jadi merasa tak nyaman ketika ia sedang merasa sakit, seperti demam atau telinganya yang sakit akibat dari perubahan tekanan udara ketika berada di pesawat.
Usahakan bunda cepat memberinya susu atau makanan lainnya agar mengurangi rasa sakit akibat perubahan tekanan udara.
“Sakit ini bisa sumeng (demam) atau karena perubahan tekanan udara di pesawat. Terjadi sumbatan pada saluran telinganya. Kalau kita orang dewasa kita bisa makan permen atau minum obat. Kalau anak kecil kan tidak bisa, kita coba kasih dia susu atau apapun biar ada efek menelan,” jelas Capt. Rizka.
Mantan Pilot Garuda Indonesia, Capt. Rizka Triansyah Leihitu. (Ist)
Lalu, bagaimana solusinya agar anak tidak mengganggu penumpang lainnya ketika berada di pesawat? Menurut pengalaman dari Capt. Rizka, yang pertama bunda dapat membuat si kecil merasa bahagia sebelum naik ke pesawat.
Seperti membiarkan anak bermain dan berinteraksi dengan orang yang berada di sekitarnya. Tentunya masih dalam pengawasan bunda dan ayahnya.
“Solusinya, saat mau naik pesawat kita buat suasana anak se-happy mungkin. Jadi pada saat dipesawat dia tetap happy,” ujarnya.
“Kedua, biarin deh dia berinteraksi bersama orang-orang disekitarnya. Jadi nanti anaknya dapat simpati dari orang. Jadi orang lain yang tadi melihat dia ketawa, pas nangis tetap ada simpatinya,” sambungnya.
Setelah itu, bila sudah berada di pesawat, jangan lupa untuk meminta maaf atau permisi kepada penumpang yang duduk di sekitar bunda dan ayah. Biasakan hal ini dilakukan sebelum perjalanan.
“Pas mau duduk, usahakan say sorry (minta maaf) ke orang disekitar. ‘Sorry ya kalau anak saya nangis lalu mengganggu’. Jadi penumpang-penumpang itu sudah punya kesiapan sendiri, seandainya anak itu nangis dia udah ‘oh iya, orang tuanya tadi sudah meminta maaf,” ungkap mantan pilot maskapai pelat merah ini.
Selain itu, bunda dan ayah juga dapat meminta bantuan kepada pramugari apabila kesulitan meredam tangis anak. Sebab pramugari juga telah dilatih dalam berbagai situasi di dalam pesawat.
“Bilang ke pramugari, ‘kalau anak saya nangis tolong bantu redamin ya’. Karena bagaimanapun pramugari dilatih untuk berbagai situasi emergency kan, termasuk untuk menenangkan bayi. Karena itu mengganggu penumpang yang lain kan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Capt. Rizka Triansyah Leihitu mengatakan bila ia melihat sebuah pernyataan dari seorang influencer yang mengatakan bahwa ia lebih nyaman naik pesawat bersama binatang daripada dengan anak.
Hal ini membuat Rizka menyayangkan dengan pernyataannya. Sebab ia memahami perasaan sebagai orang tua dari empat anak. Tentu setiap orang tua tak ingin anaknya rewel hingga mengganggu penumpang lain ketika berada di dalam pesawat.
Selain itu, ia mengatakan kini tidak semua maskapai memboleh penumpang membawa binatang dalam cabin pesawat demi kenyamanan serta keselamatan bersama. (kmr)
Load more