Mengejutkan! Hasil Terawangan Denny Darko soal Surya Paloh dan NasDem Setelah Usung Anies Jadi Capres 2024
- Julio Trisaputra / tim tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Hasil terawangan Denny Darko soal Surya Paloh dan NasDem setelah usung Anies Baswedan jadi Capres 2024, ternyata mengejutkan para netizen di media sosial. Pasalnya, ramalan Denny Darko sebut dalam ramalannya soal nasib NasDem kedepannya.
Koalisi pengusung Anies Baswedan jadi Capres 2024 yakni 'koalisi perubahan' menjadi sorotan publik, lantaran Presiden Jokowi tak mengundang Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pertemuan partai koalisi pemerintah.
Banyak kalangan yang menduga bahwa ada prahara di antara keduanya, terutama kekecewaan yang mendasari setelah partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal Calon Presiden 2024.
Diketahui Anies Baswedan diusung oleh 3 partai politik untuk maju sebagai capres yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menanggapi hal tersebut, peramal Denny Darko mengungkapkan soal isu dijauhinya Surya Paloh dan partai NasDem, serta soal perjalanan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
![]()
Peramal Denny Darko. (Tangkapan layar YouTube Denny Darko)
Denny Darko memperlihatkan kartu tarot Ace Of Swords, ia menyinggung kesalahan Anies Baswedan soal sikap diamnya terhadap para pendukungnya yang menggunakan politik identitas dalam kampanye mereka.
"Diam dalam artian tidak terus kemudian melarang, atau mengatakan bahwa yang melakukan itu artinya tidak mendukung saya, itu tidak dilakukan, bahkan terkesan beliau ini meng-empower mereka," ujarnya yang dilansir dari kanal youtube pribadi Denny Darko.
Pesulap jebolan ajang pencarian bakat ini mencabut kartu tarot Ace Of Swords, menyatakan bahwa Surya Paloh berdiri di atas dua kaki.
"Satu di pemerintahan Jokowi dan satu lagi di oposisi, partai pengusung Anies Baswedan partai Demokrat dan PKS yang memposisikan diri mereka di luar pemerintahan dan partai oposisi," ujarnya.
Kesalahan selanjutnya menurut Denny Darko adalah tidak meminta ijin kepada Presiden Jokowi.
"Tidak minta kulo nuwun dulu ke Pak Jokowi, walaupun secara perpolitikan tidak perlu dilakukan, tetapi mengusung seorang Capres yang berasal dari partai oposisi, dan jelas-jelas citranya di sini adalah antitesa dari pemimpin koalisi ini tadi," ujarnya.
Load more