Ultimatum Belum Berakhir, Rocky Gerung Berikan Pesan Menohok untuk Once Mekel: Kalau Nggak, Emang Kenapa?
- Kolase tim tvOnenews.com
Dalam pandangannya yang juga sesuai dengan pandangan filsafat politik maupun filsafat hukum, Rocky juga menerangkan bahwa sebuah lagu juga menjadi sebuah kreasi seni yang memiliki hak atau nilai etik yang tak terlihat atau kasat mata.
“Nah itu kalau saya terangkan asal-usulnya dimulai oleh pandangan filsafat politik atau filsafat hukum dari John Locke,” katanya.
“Demikian juga dengan hak yang nggak kelihatan, yaitu kreasi seni yang intangible itu sama fungsinya tu,” lanjut Rocky Gerung.
Selain itu, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa lagu merupakan sesuatu kreasi yang tidak mungkin seseorang tiru. Oleh sebab itu, tidak boleh diambil oleh siapapun bila tanpa izin.
“Gue menyusun lirik tentang pencitraan lalu timbul imajinasi dibawah pohon cemara, embun, menyusup di dalam batinku. Semua kreasi itu nggak mungkin orang lain tiru kan? Karena itu orang nggak boleh ambil dari gue tanpa permisi tu,” jelas Rocky.
Potret Once Mekel. (Tim tvOnenews - Julio Trisaputra)
Bukan hanya itu, pencipta lagu pun boleh menolak meski seseorang telah izin untuk memakai maupun mengambilnya. Sebab sebuah karya memang seharusnya tidak boleh direbut dari kreator.
“Bukan sekedar diizinkan, karena memang nggak boleh. Kalau diizinkan pun kita bilang gue nggak mau kasih izin kenapa emang?” tuturnya.
“Jadi itu dasarnya, jadi Intellectual property right itu didasarkan pada keperluan manusia untuk menghidupi dirinya sendiri, pertama-tama itu tu,” sambungnya.
Dalam konteks ini, ia mengatakan sebuah kreasi khususnya karya berupa lagu memiliki nilai yang akan terus melekat pada pencipta lagu tersebut. Pencipta lagu memiliki hak atas kepemilikan karyanya. (kmr)
Load more