10 Fakta Menarik KH Ahmad Dahlan Sang Pendiri Muhammadiyah, No 7 Jarang Diketahui Orang Ternyata…
- dok ist
tvOnenews.com – KH Ahmad Dahlan adalah sosok Ulama Besar sekaligus Pahlawan Nasional yang sangat berjasa untuk tanah air. Tokoh yang lahir pada 1 Agustus 1868 memiliki kontribusi besar sebagai pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Diketahui, pada 18 November 1912 silam KH Ahmad Dahlan membimbing para pemuda di Desa Kauman, Yogyakarta untuk mendirikan Muhammadiyah. Tujuannya adalah untuk mengembalikan syariat Islam sesuai dengan ajaran A-Qur’an.
Untuk kembali mengenang jasanya, tim tvOnenews telah merangkum sejumlah fakta menarik tentang sosok KH Ahmad Dahlan.
Inilah 10 Fakta KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah
1. Anak dari Ulama KH Abu Bakar
Pemilik nama kecil Raden Ngabei Ngabdul Darwis atau Muhammad Darwisy ini ternyata bukanlah orang sembarangan. Sang pendiri Muhammadiyah ini memiliki latar belakang keluarga yang tak main-main, ayahnya merupakan seorang ulama bernama KH Abu Bakar. Sedangkan, ibunya merupakan putri dari pejabat penghulu kesultanan, H. Ibrahim.
2. Dikenal Sebagai Tokoh Pembaharu
Nama KH Ahmad Dahlan semakin disorot setelah berhasil mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah. Tokoh ini disebut-sebut sebagai sosok pembaharu agama Islam di Indonesia. Hal ini dibuktikan dari perubahan cara berpakaian.
Tanpa segan, KH Ahmad Dahlan memadu padankan pakaian Belanda dengan tradisional. Padahal, hal ini dianggap tabu di masanya. Tak hanya itu, dari segi kesehatan sang pendiri Muhammadiyah juga mengadopsi cara pengobatan Belanda, yang mana memberikan perubahan besar untuk masyarakat.
3. Pahlawan Nasional Indonesia
KH Ahmad Dahlan menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Berdasarkan surat keputusan Presiden No 657 tahun 1961, sosoknya dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasanya dalam membangkitkan kesadaran masyarakat dalam pendidikan dan pembaharuan Islam.
KH Ahmad Dahlan tutup usia pada 27 Desember 1961, dia dimakamkan di Yogyakarta.
4. Sempat Bergabung ke Boedi Oetomo
Setahun setelah berdirinya Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan sempat bergabung ke organisasi pemuda Boedi Oetomo pada tahun 1909. Organisasi ini didirikan oleh dr. Soetomo, Budi Oetomo dan para mahasiswa STOVIA alias Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra.
Hal ini menjadi inspirasi KH Ahmad Dahlan untuk turut membangun sekolahnya sendiri dengan dukungan dari organisasi resmi dan permanen. Pasalnya, banyak pondok pesantren tradisional yang harus tutup setelah pemimpinnya meninggal dunia.
Load more