Jelang Lebaran Masyarakat Diimbau Waspada Penjahat Siber, Ini Tips Jaga Keamanan Data Pribadi
- freepik
Jakarta, tvOnenews.com - Menjelang perayaan Lebaran di 2023, semakin banyak masyarakat yang melakukan transaksi menggunakan uang Tunjangan Hari Raya (THR) baik untuk membeli keperluan hingga berzakat. Masyarakat diimbau untuk waspada penjahat siber.
Ha ini karena sejak jelang hingga hari raya, tak sedikit dari kegiatan tersebut dilakukan secara daring berkat kemudahan teknologi dan digitalisasi.
Di tengah peningkatan transaksi daring tersebut, ada saja celah keamanan yang digunakan penjahat siber untuk beraksi curang dan merugikan masyarakat.
Mulai dari Pencurian identitas (identity theft) seperti pencurian password, OTP, dan upaya social engineering lainnya semakin marak dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan.
Terbaru ada juga kasus penipuan QRIS di masjid-masjid yang tentunya meresahkan masyarakat.
Menanggapi tren ini, Managing Director VIDA Adrian Anwar mengajak pengguna layanan digital agar mampu berperan aktif dalam mencegah terjadinya kejahatan siber khususnya yang berkaitan dengan data pribadinya sendiri.
"Kita perlu membangun pola kebiasaan yang baik dalam menjaga kerahasiaan dan keamanan data-data pribadi," ujar Adrian dalam siaran persnya, Senin (17/4/2024).
Berikut beberapa kiat darinya agar pengguna layanan digital lebih waspada dalam menjaga data pribadinya:
![]()
Ilustrasi (freepik)
Tidak Bagikan Identitas Fisik atau Online, Termasuk OTP
Masyarakat perlu menjaga baik keamanan identitas pribadi baik itu KTP, Paspor, dan data-data pribadi lainnya.
Tak hanya itu, di era online ini baik username, password, maupun kode OTP (one time password) sebaiknya tidak dituliskan sembarangan dan tidak memanfaatkan fitur copy-paste.
Hal ini dikarenakan peretas dapat memperoleh akses ke clipboard perangkat yang kode-kodenya tidak terenkripsi sama sekali sehingga dapat melakukan verifikasi dan otentikasi transaksi yang tidak diinginkan oleh pengguna.
Berhati-hati Saat Klik Tautan di Pesan Singkat
Pelaku penipuan akhir-akhir ini kerap mengirim link-link (tautan) berisi formulir pendaftaran yang menangkap data-data pribadi pengguna dengan mengatasnamakan institusi-institusi resmi.
Oleh karena itu, konsumen harus memastikan terlebih dahulu bahwa akun yang mengirimkan pesan-pesan tersebut merupakan akun resmi dari institusi terkait.
Load more