Berhari Raya di Makkah? Ada Lontong Opor Khas Indonesia yang Bisa Dibeli di Restoran Viral ini
- Ammar Ramzi
- Ammar Ramzi
Kang Taufik -sapaan akrabnya menjelaskan bahwa kerinduan jamaah Indonesia akan masakan Tanah Air menjadi salah satu faktor utama ramainya Damba Resto.
Tak heran, antrean pengunjung di restorannya seringkali mengular, bahkan bisa mencapai dua jam saat musim haji tiba.
Meski baru beroperasi belum genap setahun, Damba Resto telah menjadi perbincangan hangat di kalangan jamaah umrah dan haji Indonesia, bahkan banyak diulas di media sosial.
Nama "Damba" sendiri memiliki filosofi mendalam, menggambarkan rasa keinginan yang kuat untuk bertemu. Kang Taufik mengibaratkannya dengan kerinduan kuat jamaah untuk berkunjung ke Baitullah.
"Damba itu tingkatannya di atas kangen dan rindu. Kangen itu spontanitas, sedangkan rindu itu situasional. Nah, damba itu melebihi rindu," kata Kang Taufik.
Selain menu yang beragam dan otentik, suasana nyaman, dan harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik Damba Resto.
Dengan perkiraan biaya makan dan minum per orang sekitar 40-60 riyal, restoran ini menjadi pilihan yang menarik bagi banyak jamaah.
Kang Taufik menekankan pentingnya memahami kebutuhan pasar dan menyajikan sesuatu yang berbeda agar berhasil dalam bisnis kuliner di luar negeri.
Damba Resto hadir untuk memenuhi kerinduan jamaah Indonesia dan negara rumpun melayu lainnya akan makanan yang sesuai dengan selera mereka.
"Alhamdulillah tiap hari saya selalu menyempatkan waktu untuk menyapa langsung beberapa pengunjung yang datang. Datang ke meja-meja mereka untuk sekedar menyapa, menanyakan rasa masakan atau meminta saran atau kritik. Dari pertemuan sebentar itu jadi ada hubungan atau keterikatan, InsyaAllah," jelas Kang Taufik.
Ia menambahkan bahwa pelanggan Damba tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei, Hong Kong, dan negara lainnya, bahkan beberapa di antaranya menjadi pelanggan setia yang melakukan pemesanan di ruang VIP Damba Resto.
(amr)
Load more