Merangin, tvOnenews.com - Selama 11 tahun menanti, Geopark Merangin akhirnya resmi ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark setelah diumumkan pada sidang tahunan oleh Unesco yang digelar di Paris, Perancis, Rabu (24/5/2023).
General Manager Geopark Merangin, Agus Zainuddin menyebutkan, dari empat situs yang ada di Indonesia, satu diantaranya Geopark Merangin yang diagendakan lolos menjadi Unesco Global Geopark.
"Sidang tahunan Unesco kemarin, salah satu agendanya geopark yang lolos menjadi Unesco Global Geopark. Ada 18 di dunia yang lolos. Dari Indonesia ada empat salah satunya Merangin," ujar General Manager Geopark Merangin Agus Zainuddin, Kamis (25/5/2023).
Kata Agus, dengan ditetapkan sebagai Global Geopark Unesco banyak manfaatan bagi masyarakat dalam hal penumbuhan ekonomi.
"Dengan dianugerahkan kepada kita, tentu harus dikelola dengan baik, dimanfaatkan dengan baik, dijaga dengan baik, sehingga bermanfaat kepada masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Ia menerangkan, hal ini menunjukkan Unesco memberikan saran kepada pengelola maupun pemerintah daerah untuk mengekspos informasi yang belum banyak diketahui di area Geopark Merangin, seperti Gua Purba di kawasan Sungai Manau dan informasi gunung api.
"Unesco menyarankan untuk mengekspos terkait tempat yang belum diketahui di kawasan Geopark Merangin, ada empat Gunung Purba yang masih minim informasi seperti, Gunung Tungkat, Gunung Masurai, Gunung Ulu Nilo, dan Gunung Sumbing," terangnya.
Dengan ditetapkannya Geopark Merangin sebagai Unesco Global Geopark, lanjutnya, ini telah melewati proses yang panjang dari tahun 2012. Mulai dari penetapan di tingkat nasional hingga akhirnya diakui oleh dunia.
"Geopark Merangin itu memiliki kekuatan unggulan itu di fosil, yakni fosil flora Jambi dengan usia 300 juta tahun yang lalu. Karena kita punya keunggulan, sehingga kita memenuhi syarat sebagai geopark," lanjutnya.
Agus menambahkan, perjalanan menjadi geopark yang diakui Unesco itu terjadi mulai tahun 2014. Saat itu, Geopark Merangin yang baru diakui secara nasional itu dicoba untuk diusulkan ke Global Geopark Network (GGN).
"Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mengusulkan ke GGN, namun kita belum siap maka tertunda," jelasnya.
Selanjutnya, pada tahun 2019 tutur Agus, pihaknya terus melakukan penguatan stakeholder mulai dari NGO, komunitas, hingga masyarakat adat. Kala itu, pihaknya terus melakukan peningkatan manajemen pengelolaan dan penataan situs di area tersebut.
"Kita lakukan penguatan di manajemen sampai pembangunan situs, baik itu situs geologi, situs biologi, maupun situs budaya. Karena kita merasa sudah memenuhi, kita usulkan pada tahun 2020," tuturnya.
Puncaknya tahun 2020, Geopark Merangin diusulkan kembali ke GGN bersamaan dengan Geopark Raja Ampat. Dalam prosesnya, pihaknya terus melakukan persiapan administratif.
"Pada September 2022 kita dilakukan evaluasi oleh evaluator dari Unesco yang datang ke Merangin. Hingga pada akhirnya dalam rapat Unesco, delapan anggota counsil menyatakan Geopark Merangin memenuhi syarat sebagai Unesco Global Geopark. Hingga tinggal menunggu sidang tahunan seperti yang dilakukan tadi," pungkasnya. (dar/wna)
Load more