Hati-Hati Saat Servis CVT: 2 Komponen Motor Ini Pantang Kena Bensin
- tvOnenews.com - anf
tvOnenews.com - Servis CVT merupakan salah satu perawatan penting yang tidak boleh diabaikan oleh para pengguna motor matic.
Meski terlihat sederhana, servis CVT berperan besar dalam menjaga performa motor tetap optimal.
Banyak pemilik motor paham bahwa servis CVT itu penting, namun belum semua mengetahui kapan waktu ideal untuk melakukannya dan prosedur apa yang harus diperhatikan saat servis berlangsung.
Kapan Idealnya Servis CVT Dilakukan?
Berdasarkan sumber informasi, banyak pengendara masih bingung menentukan interval yang tepat untuk servis CVT.
Padahal, ada acuan yang bisa dijadikan dasar agar perawatan tidak telat dan komponen tidak cepat aus.
Secara umum, servis CVT ideal dilakukan setiap 8.000 km. Namun angka ini bersifat relatif karena dipengaruhi oleh pola penggunaan dan kondisi jalan yang dilalui sehari-hari. Misalnya:
- Pengguna motor biasa: Servis setiap 6.000–8.000 km masih cukup aman.
- Pengguna ojek online (ojol): Disarankan servis setiap 1–2 bulan sekali karena intensitas dan beban kerja motor jauh lebih tinggi.
Secara sederhana, CVT dapat diibaratkan sebagai bagian penting yang menyalurkan tenaga motor.
Meski mesin bekerja dengan baik, performa motor tetap tidak optimal jika bagian penggeraknya mengalami gangguan. Karena itu, perawatan CVT tidak boleh dianggap remeh.
Kesalahan Fatal: Semua Komponen CVT Dicuci dengan Bensin
Di banyak bengkel, ada kebiasaan lama yaitu membersihkan seluruh komponen CVT menggunakan bensin agar kotoran cepat hilang.
Cara ini memang membuat bagian CVT tampak lebih bersih, tetapi tidak semua komponen aman terkena bensin.
Ada dua bagian yang wajib dipisahkan dan benar-benar tidak boleh terkena bensin:
1. V-Belt (Belt CVT)
V-belt berfungsi sebagai penghubung tenaga dari mesin ke roda. Bahan dasarnya karet elastis, sehingga sangat sensitif terhadap bahan kimia seperti bensin.
Jika terkena bensin, V-belt bisa:
- melar,
- mengembang,
- dan mengalami perubahan elastisitas.
Akibatnya, tenaga motor tidak tersalurkan dengan baik, tarikan jadi selip, dan usia V-belt menjadi jauh lebih pendek.
Pada akhirnya, kamu harus mengganti komponen ini lebih cepat dari seharusnya.
Load more