Jakarta - Hernia atau turun berok adalah benjolan yang muncul akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan disekitanya yang melemah.
Jika tak ditangani segera, Hernia akan menyebabkan aliran darah tersumbang dan menyebabkan kematian jaringan.
Melansir dari alodokter Rabu (14/12/2022), penyebab hernia bervariasi antara lain:
Pertambahan usia atau penuaan
Sering mengangkat beban berat
Menjalani operasi perut
Berat badan berlebih atau obesitas
Batuk kronis
Sembelit
Tak hanya penyebab tersebut, faktor lain yang akan meningkatkan risiko seseorang menderita hernia, antara lain:
Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
Memiliki keluarga yang menderita hernia
Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan
Pernah menjalani operasi perbaikan hernia
Gejala hernia yang timbul pun beragam tergantung pada jenis yang dialami oleh penderitanya. Berikut gejala hernia:
Hernia Inguinalis
Hernia inguinalis adalah yang paling sering dialami oleh laki-laki. Kondisi ini terjadi saat usus atau jaringan di rongga perut menonjok ke selangkangan sehingga menimbulkan gejala berupa:
Benjolan di selangkangan yang terkena hernia, tetapi menghilang ketika berbaring
Nyeri di pangkal paha, terutama saat batuk, berolahraga, atau mengangkat barang berat
Selangkangan terasa berat atau panas
Bengkak dan nyeri di kantong buah zakar (skrotum)
Hernia Fermoralis
Hernia formoralis terjadi saat jaringan atau sebagian usus menonjol ke paha atas bagian dalam. Penyakit ini lebih sering dialami oleh wanita yang memiliki berat badan berlebih. Geja henia fermoralis adalah:
Nyeri di selangkangan ketika berdiri, mengangkat benda berat, batuk, atau berolahraga
Sakit perut
Mual dan muntah
Hernia Umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi saat sebagian usus atau jaringan menonjol melalui otot di dekat pusar. Penyakit ini umumnya dialami oleh bayi akibat lubang tali pusarnya yang belum menutup sempurna. Gejala henia umbilikalis berupa:
Pusar menonjol berwarna kemerahan atau keunguan
Perut berbentuk bulat
Perut terasa penuh
Perut nyeri saat ditekan
Sembelit
Demam
Muntah
Hernia Hiatus
Hernia hiatus atau dikenal dengan hernia diafragma terjadi saat sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada. Benjolan tersebut masuk melalui otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Gejala yang ditimbulkan adalah:
Nyeri ulu hati (heartburn)
Penyakit asam lambung (GERD)
Kesulitan menelan (disfagia)
Sesak napas
Muntah darah
Dada nyeri
Sakit perut
Tinja berwarna kehitaman
Hernia Insisional
Hernia insisional terjadi saat ada jaringan yang menonjol melalui bekas luka operasi di perut. Gejalanya adalah:
Sembelit
Benjolan di dekat bekas sayatan operasi
Nyeri di sekitar benjolan
Jantung berdetak cepat (takikardia)
Mual dan muntah
Demam
Hernia Epigastrik
Hernia epigastrik terjadi saat ada jaringan yang menonjol melalui dinding perut bagian atas tepatnya dari ulu hati hingga pusar. Gejalanya adalah:
Benjolan di atas pusar
Nyeri di sekitar benjolan hernia
Sakit perut, terutama saat, bersin, batuk, atau tertawa
Hernia Spigelian
Hernia spigelian terjadi saat sebagian usus menonjol dari jaringan ikat perut spigelian. Gejalanya adalah:
Benjolan di bawah atau di samping pusar
Sakit perut yang hilang-timbul atau menetap
Sakit perut ketika berolahraga, mengangkat benda berat, atau ketika buang air besar
Sembelit
Hernia Otot
Hernia otot terjadi saat sebagian otot menonjol melalui lapisan pelindung otot. Hernia ini paling sering terjadi di otot tulang kering kaki akibat cedera karena olahraga berat atau angkat beban.
Gejala yang ditimbulkan adalah nyeri kaki berkepanjangan dan terjadi pembengkakkan.
Hernia dapat diobati berdasarkan diagnosis dokter. Dokter akan menentukan penangan yang tepat sesuai jenis hesnia dan kondisi pasien.
Metode pengobatan yang dilakukan adalah:
Pemberian obat-obatan berupa Antasida, Antagonis reseptor H-2 dan penghambat pompa proton.
Operasi, operasi yang dilakukan adalah dengan bedah terbuka atau operasi lubang kunci.
Hernia dapat dicegah dengan melakukan hal-hal beriku:
Berhenti merokok
Berolahraga secara rutin
Menjaga berat badan ideal
Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap dan seimbang
Memperbanyak asupan serat untuk mencegah sembelit
Tidak mengangkat beban di luar kemampuan, termasuk olahraga angkat beban
Berhati-hati bila hendak mengangkat benda berat
Memeriksakan diri ke dokter bila mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh. (ree)
Load more