Kesehatan - Penyakit kanker memang sangat beresiko, sebab bisa mengakibatkan kematian. Terutama, pada penyakit kanker kelenjar getah bening. Namun, bukan berarti penyakit kanker kelenjar getah bening ini tidak bisa diobati.
Dilansir dari berbagai kanal kesehatan, Spesialis penyakit dalam, dokter Dewi Widyastuti menjelaskan tata cara mengatasi kanker kelenjar getah bening.
"Untuk mengatasi kanker kelenjar getah bening. Pertama tentukan terlebih dahulu stadiumnya agar bisa mengetahui arah pengobatannya, dengan melakukan pemeriksaan berupa biopsi pada benjolan,” kata Spesialis penyakit dalam, dokter Dewi Widyastuti.
Ilustrasi Seseorang Alami Kanker Kelenjar Getah Bening.
Setelah dilakukan biopsi, lanjut dia, dokter akan menentukan jenis sel kemudian dilakukan pengobatan.
“Pengobatannya bisa berupa radiotherapy, atau juga bisa dalam bentuk chemotherapy,” pungkasnya.
Selain itu, ia jelaskan kanker kelenjar getah bening adalah jenis penyakit berupa adanya pertumbuhan sel abnormal pada sistem limfatik, yaitu salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Nama lain dari kanker kelenjar getah bening adalah limfoma. Spesialis penyakit dalam itu juga katakan, apabila seorang mengalami kanker kelenjar getah bening akan ditandai dengan munculnya beberapa ciri diantaranya demam terus menerus, benjolan terasa nyeri dan cepat lelah.
“Awalnya kelenjar getah bening ini bisa ditemukan di mana saja di area sekitar kelenjar getah bening. Biasanya ada di leher, kemudian di selangkangan atau di area ketiak (aksilaris),” ujar Dokter Dewi.
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Sambungnya menjelaskan, bahwa setiap manusia pada dasarnya sudah memiliki kelenjar getah bening yang ukurannya kurang dari 1 centimeter, sehingga apabila diraba tidak terlalu terasa.
“Untuk kondisi tertentu jika ukurannya semakin membesar, bisa diketahui dengan beberapa tanda lain, misalnya sesak napas, suara menjadi parau atau serak, terutama bagi pasien yang alami kelenjar getah bening di area leher,” ungkapnya.
Selain itu, dokter Dewi juga katakan bahwa penyebab kanker kelenjar getah bening umumnya disebabkan karena faktor genetik. Kemudian, faktor lingkungan seperti makanan dengan bahan pengawet berlebih, serta paparan radiasi juga dapat memperburuk kondisi.
“Untuk faktor lingkungan tidak dipengaruhi oleh polusi, namun lebih mengarah kepada paparan terhadap tubuh, biasanya makanan berbahan pengawet dan radiasi. Itu bisa menyebabkan suatu sel bertransformasi menjadi ganas,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, dokter Dewi juga sebutkan, yang membedakan antara kanker tiroid dan kanker kelenjar getah bening dapat diketahui dari lokasi kemunculan benjolan di area tubuh.
“Tiroid itu dia posisinya di tengah, nah untuk kelenjar getah bening biasanya mereka terjadi di lokasi samping, itu saja sebetulnya yang membedakan.” pungkasnya.
Di samping itu, Anda juga harus mengenali tujuh (7) gejala kanker kelenjar getah bening yang patut anda ketahui.
Ilustrasi Virus Kanker Kelenjar Getah Bening.
1. Alami Pembengkakan di Kelenjar Getah Bening
Limfoma atau kanker getah bening merupakan jenis kanker darah yang berkembang di sistem limfatik. Sistem limfatik ini tersebar di seluruh tubuh yang meliputi kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang belakang, dan kelenjar timus.
Ketika terjadi limfoma, sel limfosit yang abnormal berkembang dan menumpuk di kelenjar getah bening. Hal ini kemudian dapat menyebabkan pembengkakan di kelenjar getah bening, terutama di area leher, bawah ketiak, atau selangkangan.
Kelenjar getah bening yang bengkak ini umumnya berbentuk bulat, terasa lunak, bisa bergerak saat disentuh, dan umumnya tidak terasa sakit. Bahkan benjolan itu bisa menimbulkan rasa sakit.
2. Demam dan Berkeringat di Malam Hari
Demam bisa terjadi karena adanya infeksi di dalam tubuh Anda. Namun, demam bisa muncul karena kanker getah bening atau limfoma. Pasalnya, sel limfoma dapat menghasilkan zat kimia tertentu yang meningkatkan suhu tubuh Anda.
Dilansir dari Lymphoma Action, limfoma bisa menyebabkan kenaikan suhu tubuh hingga ke 38°C. Biasanya, demam sebagai ciri-ciri kanker kelenjar getah bening akan datang dan pergi secara terus-menerus.
Demam ini pun bisa menyebabkan tubuh Anda berkeringat pada malam hari saat tertidur. Keringat yang Anda keluarkan bisa cukup parah hingga membasahi pakaian yang Anda kenakan dan sprei kasur Anda.
Selain itu, alami kelelahan yang tidak kunjung hilang, saat setelah seharian beraktivitas. Pada kondisi ini, istirahat dan tidur biasanya sudah cukup untuk mengembalikan energi Anda.
3. Penurunan Berat Badan
Gejala dan tanda kanker kelenjar getah bening lainnya, yaitu penurunan berat badan yang terjadi secara cepat, dalam jangka waktu pendek. Meskipun Anda sedang tidak melakukan diet.
Hal ini umumnya terjadi pada jenis limfoma yang agresif, atau dengan sel kanker yang berkembang secara cepat. Kondisi ini bisa terjadi karena sel limfoma atau kanker akan menghabiskan sumber energi di dalam tubuh Anda.
Selain itu, tubuh Anda pun akan menggunakan banyak energi untuk menyingkirkan sel-sel kanker. Umumnya, berat badan penderita limfoma akan turun lebih dari 10 persen dari total berat badannya, dalam jangka waktu 6 bulan.
4. Gatal-gatal pada Kulit
Kulit yang gatal bisa terjadi karena beberapa hal, seperti alergi atau kondisi kulit tertentu, seperti eksim atau psoriasis. Namun, kulit yang gatal pun bisa menjadi salah satu ciri-ciri dari penyakit kanker kelenjar getah bening.
Hal ini umumnya terjadi pada 1 dari 3 orang dengan limfoma Hodgkin dan 1 dari 10 orang dengan limfoma non-Hodgkin. Area kulit yang terasa gatal umumnya di sekitar kelenjar getah bening yang terkena sel kanker, di kaki bagian bawah, atau di seluruh tubuh.
Hal ini bisa terjadi karena zat kimia yang dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh, sebagai reaksi terhadap sel kanker. Zat ini mengiritasi saraf di kulit Anda hingga menimbulkan rasa gatal.
5. Batuk dan Sesak Napas
Batuk, sesak napas, bahkan hingga rasa nyeri di bagian dada bisa timbul sebagai gejala kanker getah bening atau limfoma karena adanya pembengkakan kelenjar getah bening di area dada. Kelenjar getah bening yang bengkak tersebut menekan saluran udara, paru-paru, atau pembuluh darah, sehingga menimbulkan gejala tersebut.
Gejala ini umumnya terjadi pasien dengan jenis kanker limfoma Hodgkin dan beberapa jenis limfoma non-Hodgkin (terutama pada sel kanker yang berkembang secara cepat).
6. Tidak Merasa Kenyang
Limfoma juga bisa berkembang di kelenjar getah bening di perut atau sistem limfatik di hati atau limpa. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan limpa dan Anda pun mungkin akan merasakan sakit di bagian tulang rusuk sisi kiri, kembung, atau terasa seperti kenyang meski hanya mengonsumsi sedikit makanan.
Perut Anda pun bisa terasa seperti kenyang atau kembung bila limfoma telah memengaruhi hati Anda dan menjadikan perut Anda bengkak. Ciri-ciri atau gejala kanker kelenjar getah bening lainnya juga bisa terjadi bila limfoma Anda memengaruhi bagian perut, seperti sakit perut, diare, muntah, atau sembelit.
7. Sakit Kepala dan Kejang
Selanjutnya, ada beberapa gejala limfoma lain yang mungkin terjadi, meski sangat jarang. Gejala tersebut, yaitu kejang, pusing, sakit kepala, atau kaki dan lengan terasa lemah.
Kondisi ini umumnya terjadi bila limfoma Anda dimulai atau telah menyebar ke otak atau sistem saraf. Bahkan, Anda juga bisa merasakan nyeri di bagian tubuh tertentu, tergantung di mana limfoma Anda berkembang atau menyebar.
Nah, bila limfoma memengaruhi tulang (jarang terjadi), bisa menyebabkan nyeri pada tulang yang terpengaruh. (Aag)
Load more