Kesehatan - Video wanita kebaya merah yang memuat konten pornografi masih menjadi perbincangan hangat waraganet. Pasalnya, baru-baru ini mencuat fakta baru soal pemeran perempauan di video wanita kebaya merah itu.
Bahkan, di antara satu video tersebut berjudul satu lawan tiga (3) dan Ditreskrimsus Polda Jatim akan melakukan pengembangan sebab ada kemungkinan tersangka lain yang akan ditahan.
Hal itu juga tak lain, karena pihak kepolisian menemukan hardisk yang berisikan 100 foto telanjang. Bahkan, diduga wanita tersebut tidak berhubungan intim pada satu orang saja melainkan kepada orang yang berbeda.
Kolase Potongan Foto Wanita Kebaya Merah sedang Beraksi
Lantas bagaimana kesehatan pemeran perempuan dalam video wanita kebaya merah itu? Di mana diketahui, pemeran perempuan atau AH diduga sering melakukan hubungan intim bukan pada satu pria, melainkan beberapa pria. Hal ini sesuai data yang dipaparkan oleh Polda Jatim soal 92 video.
Sementara dilansir dari kementerian kesehatan RI, wanita yang sering begonta ganti pasangan seksual dapat diserang penyakit kanker serviks.
Bahkan, hampir 95% kanker serviks pada wanita disebabkan oleh virus HPV, yaitu virus papiloma (human papilloma virus). Infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasa terjadi pada perempuan di usia reproduksi.
Ada dua golongan HPV yaitu HPV risiko tinggi atau disebut HPV onkogenik yaitu utamanya tipe 16, 18, dan 31, 33, 45, 52, 58, sedangkan HPV risiko rendah atau HPV non-onkogenik yaitu tipe 6, 11, 32, dsb. Faktor Risiko yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah:
1. Menikah/memulai aktivitas seksual pada usia muda (kurang dari 20 tahun).
2. Berganti-ganti pasangan seksual.
3. Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan.
4. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau randang panggul.
5. Perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar, sedangkan perokok pasif risikonya 1.4 kali lebih besar.
Ilustrasi Kanker Serviks
Berikut tanda-tanda yang harus Anda perhatikan:
A. Perdarahan vagina Pendarahan vagina yang ekstrim terutama di antara siklus menstruasi dan pendarahan setelah menopause dapat menjadi gejala dan tanda dari kanker seviks. Pada tahap awal kanker serviks mungkin sama sekali tanpa gejala.
B. Perdarahan saat berhubungan seksual Jika saat kontak atau bersentuhan ketika berhubungan seksual pada alat vital dan menimbulkan pendarahan atau bahkan mengalami keputihan berat, maka bisa jadi itu merupakan tanda kanker serviks. Nyeri atau rasa sakit ketika berhubungan seksual juga dapat menjadi tanda.
C. Mungkin ada metastasis Pada kasus lanjut kanker serviks, mungkin akan hadir metastasis di perut, paru-paru, atau bagian lainnya. Ini juga harus diperiksa sesegera mungkin.
D. Gejala lain yang mungkin terbilang membingungkan Tanda kanker serviks yang terakhir dikatakan membingungkan. Ada beberapa gejala yang bahkan dikatakan kurang terkait, seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kelelahan, nyeri panggul, sakit kaki, sakit punggung, patah tulang, bahkan hingga kebocoran urin atau fases (jarang terjadi).
Risiko terjadinya kanker serviks dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin HPV. Mengingat angka kejadian kanker serviks yang tinggi di Indonesia, vaksin HPV kini menjadi salah satu vaksin yang diwajibkan dalam program imunisasi nasional.
Ilustrasi Kanker Serviks
Berikut ini adalah anjuran pemberian vaksin HPV:
1. Anak perempuan usia 9–13 tahun: dua kali vaksinasi HPV dengan selang waktu 12 bulan
2. Perempuan usia di atas 13–45 tahun: tiga kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga
Khusus bagi anak perempuan usia 9–13 tahun, pemberian vaksin ini diberikan secara gratis. Adapun waktu pemberian vaksin HPV dilakukan tiap bulan Agustus melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Perlu diketahui, vaksinasi HPV tidak hanya diberikan pada wanita, tetapi juga pada pria. Vaksin HPV jenis 9-valen dapat diberikan pada pria dan wanita usia 27–45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV.
Ilustrasi Kanker Serviks
Beberapa langkah pencegahan lain yang dapat Anda lakukan guna mengurangi risiko terserang kanker serviks:
A. Berhubungan seks secara aman, yaitu dengan menggunakan kondom dan menghindari berhubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan
B. Menjalani pap smear atau pemeriksaan IVA secara berkala agar kondisi serviks selalu terpantau dan agar penanganan bisa lebih cepat dilakukan bila ada kanker
C. Tidak merokok. (Aag)
Load more