Seiring berjalannya waktu,wanita menopause bisanya mulai menyadari dirinya sering mengalami keluhan nyeri sendi di area lutut, bahu, leher, siku, hingga tangan.
Tak hanya itu, wanita menopause juga mengalami perubahan hormonal yang salah satunya ditandai dengan perubahan emosi, seperti lebih mudah marah dan mengalami gangguan tidur insomnia.
Kondisi tersebut normal terjadi lantaran adanya penurunan produksi hormon estrogen yang dapat membantu mengurangi peradangan. Dengan begitu peradangan dapat meningkat, memunculkan ketidaknyamanan dan radang sendi.
Sebagai solusinya, dokter spesialis akupuntur di RSCM Kencana dr Yoshua Viventius, SpAk menerangkan bahwa akupuntur bisa menjadi pilihan untuk membantu mengurangi keluhan nyeri pada wanita menopause.
"Sering dijumpai pada menopause itu nyeri. Mereka sudah minum obat antinyeri tapi punya alergi, lalu datang ke akupuntur dan nyerinya dapat berkurang," kata dia dilansir dari ANTARA, Selasa (18/10/2022).
Menurut dia, akupuntur dapat berperan di sini untuk mengontrol emosi dan membantu pola tidur pasien.
Tanda-tanda menopause
Dalam kesempatan yang sama, dokter kebidanan dan kandungan di RSCM Kencana dr Mila M, SpOG(K), FER, PhD mengatakan menopause merupakan kondisi saat seorang perempuan selama setahun tidak mengalami menstruasi.
Kondisi ini diawali siklus menstruasi yang memanjang yakni biasanya dua hingga tiga bulan, lalu akhirnya berhenti haid selama setahun.
"Rata-rata usia 50 tahun sampai 51 tahun ke atas," kata dia.
Pada kondisi khusus, semisal gagal ovarium dini dan menjalani kemoterapi, pasien dapat mengalami menopause lebih awal. Menurut Mila, kondisi ini dapat menempatkan pasien berisiko terkena osteoporosis.
"Ini terutama terkait hormon estrogen, karena salah satunya pada perempuan hormon ini berfungsi untuk balance antara pembongkaran dan pembentukan tulang," tutur Mila.
Load more