Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mendorong keterlibatan dan partisipasi masyarakat di seluruh negara G20 untuk menggandakan usaha dalam memperkuat arsitektur kesehatan global.
Sebab, organisasi-organisasi kemasyarakalan di Negara-negara anggota G20 sangat berpengaruh di dunia saat ini.
Saat ini hampir 500 organisasi kemasyarakatan dari seluruh negara anggota G20 mempunyai pengaruh dalam memperkuat arsitektur kesehatan dunia.
“Ini membuktikan G20 bisa membuat pengaruh di dunia,” kata Kunta Wibawa saat menjadi pembicara dalam Civil-20 (C20) bertajuk Policy Dialog Meeting yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Untuk memperkuat arsitektur kesehatan global, kata Kunta, dibutuhkan partner yang kuat dan dukungan berkelanjutan dari semua stakeholder, tidak hanya dari anggota G20 tapi juga dari G20 Engagement Group termasuk C20.
“Presidensi G20 Indonesia fokus pada tiga pilar, yakni arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energy,” ujarnya.
Menurut Kunta, diperlukan SDM yang berkualitas dalam pelayanan pengembangan sistem kesehatan berkelanjutan di setiap negara.
“Juga perlu mendorong dan memobilisasi sumber daya, baik SDM maupun finansial untuk mendukung sistem kesehatan. Keuangan negara tidak akan bisa membangun sistem kesehatan yang berkelanjutan. Dukungan aktif dari semua pihak dibutuhkan,” lanjutnya.
Menurut Sekjen Kementerian Kesehatan itu, diperlukan usaha yang lebih kuat lagi untuk penyediaan vaksin yang berkeadilan hingga pelayanan medis, khususnya di negara berkembang. (HW/ree)
Load more