Hal itu termasuk juga morfin, sebagai alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium.
"Morfin lebih keras dari ganja, tapi dipakai untuk medis. Ganja itu sebenarnya sama seperti morfin, morfin lebih keras dari ganja, itu kan ada dipakai untuk yang bermanfaat," katanya.
Ia menyebutkan manfaat tanaman ganja tergantung dari penggunaannya yang jika disalahgunakan dapat memicu dampak negatif tak hanya untuk diri sendiri tapi juga masyarakat.
Seperti halnya morfin, dunia medis yang berfungsi meredam rasa sakit pada luka tubuh manusia, tanaman ganja juga akan diteliti untuk dapat melihat lewat riset, data serta fakta ilmiah.
"Penelitian morfin itu bagus, untuk gak sakit kalau ada apa-apa, seperti kita tertembak," katanya.
Budi mengatakan bahwa kegiatan penelitian tanaman ganja akan melibatkan kalangan perguruan tinggi untuk menghasilkan kajian secara ilmiah demi kebutuhan medis.
"Kalau sudah lulus penelitian produksinya, harusnya kita jaga sesuai dengan fungsi medisnya," pungkasnya. (ree)
Load more