3 Macam Autisme pada Anak dan Rekomendasi Perawatannya
- healthline.com
Perilaku repetitif juga semakin kentara pada penyandang ASD level 2 seperti:
- Perilaku tidak fleksibel
- Kesulitan menghadapi perubahan
- Perilaku terbatas atau berulang yang jelas bagi pengamat biasa dan mengganggu fungsi dalam beberapa konteks
- Kesulitan mengubah fokus atau tindakan
3. Sangat membutuhkan bantuan
Masalah komunikasi yang biasanya dimiliki oleh penyandang autisme level 3 adalah:
- masalah parah dalam komunikasi sosial verbal dan nonverbal
- Inisiasi interaksi sosial yang sangat terbatas
- Respons minimal terhadap interaksi sosial dari orang lain
- Menggunakan beberapa kata yang tak dapat dipahami
- Metode yang tidak biasa dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan hanya menanggapi pendekatan yang sangat langsung
Perilaku repetitif juga sangat terlihat pada penyandang autisme level 3 seperti:
- Perilaku tidak fleksibel
- Kesulitan ekstrim dalam menghadapi perubahan
- Perilaku terbatas atau berulang yang secara signifikan mengganggu fungsi di semua aspek kehidupan
- Mengalami stress atau kesulitan besar ketika harus mengubah fokus atau tindakan
Perawatan ASD
Kini sudah banyak bentuk terapi dan intervensi perilaku yang dapat meningkatkan kualitas hidup para penyandang autisme.
Ahli medis profesional sering merekomendasikan untuk segera melakukan terapi ini begitu diagnosa anak menunjukkan hasil autisme yang positif. Hal ini dikarenakan penanganan yang lebih awal akan sangat membantu pertumbuhan anak - anak penyandang autisme dalam beradaptasi dan mempelajari kemampuan baru.
World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa intervensi psikososial dapat meningkatkan kemampuan belajar, berkomunikasi, dan berinteraksi sosial pada anak dengan ASD.
Tak hanya itu, penting sekali untuk memberitahukan informasi - informasi relevan tentang autisme baik itu kepada si penyandang autisme maupun orang tua atau pengasuhnya tentang kebutuhan, tantangan, dan bantuan yang diperlukan oleh penyandang autisme.
Karena semua orang, termasuk para penyandang autisme, memiliki hak untuk hidup dan menikmati hidup yang berkualitas baik dari aspek fisik maupun mental.
WHO juga telah mendorong negara - negara untuk membangun inklusivitas dan akses kesehatan serta kesejahteraan bagi para penyandang autisme dalam Comprehensive Mental Health Action Plan 2013–2030. (afr)
Load more