Diabetes Bisa Dicegah! Begini Cara Lindungi Diri dari Komplikasi Kebutaan yang Mengintai
- Istockphoto
“Persoalan Diabetes ini cukup besar. Prevalensinya menurut SKI mencapai hampir 30%, artinya hampir 65 juta masyarakat Indonesia terindikasi mengidap DM dan saat ini kita baru bisa mendeteksi sekitar 10 juta,” ujarnya (14/11).
Ia menegaskan perlunya modernisasi layanan, khususnya skrining RD yang tidak hanya bertumpu pada ketersediaan dokter spesialis, melainkan dapat dilakukan di layanan primer dengan dukungan teknologi digital dan sistem rujukan yang jelas.
Mewakili UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., menekankan bahwa kolaborasi ini penting untuk memperkuat kualitas layanan mata di Indonesia. Ia menyebut bahwa solusi kesehatan berbasis bukti ilmiah dan inovasi digital akan membantu meningkatkan efektivitas skrining, terutama melalui tele-oftalmologi berbasis kecerdasan buatan (AI).
Pendekatan ini dinilai relevan untuk memperluas cakupan layanan meski jumlah tenaga ahli masih terbatas. Presiden Direktur Roche Indonesia, Sanaa Sayagh, menegaskan komitmen jangka panjang perusahaan dalam mendukung kesehatan penglihatan masyarakat Indonesia.
Hasil dari kolaborasi ini dapat menjadi kontribusi nyata terhadap transformasi sistem kesehatan nasional, termasuk target dalam Peta Jalan Kesehatan Penglihatan Indonesia 2025–2030, yaitu skrining retina minimal pada 80% individu dengan diabetes dan pemberian terapi pada 80% pasien RD.
Salah satu tantangan terbesar RD adalah rendahnya cakupan skrining, hanya sekitar 5% pasien diabetes yang diperiksa matanya. Prof. dr. Muhammad Bayu Sasongko, M.Epi., Ph.D., Sp.M(K) menegaskan bahwa banyak pasien datang dalam kondisi sudah lanjut.
- Antara
“Tantangan utama kita ada tiga: jumlah pasien diabetes yang sangat besar, cakupan skrining mata yang sangat rendah—kurang dari 5%, dan distribusi tenaga ahli mata yang tidak merata,” ujar Prof. Bayu.
Melalui kerja sama ini, FK-KMK UGM dan Roche Indonesia akan membangun model layanan skrining terintegrasi yang mencakup penguatan koordinasi lintas sektor, peningkatan akses layanan bermutu, pengembangan sumber daya manusia, optimalisasi pembiayaan kesehatan mata, serta pemanfaatan teknologi digital dan sistem informasi terintegrasi.
Dengan model ini, diharapkan lebih banyak pasien diabetes yang mendapatkan skrining serta penanganan tepat waktu sebelum terjadi kebutaan permanen. (udn)
Load more