Berdasarkan dari hasil pengkajian tersebut, Emil dan rekan-rekan bersama oleh tiga dosen yang terdiri dari Ners Rosiana Eva Rayanti, Ners Desi, dan Ners Fiane de Fretes, merumuskan sejumlah kegiatan bagi para lansia.
Sejumlah kegiatan tersebut diantaranya yakni pembagian kartu peningkatan kualitas tidur lansia, senam tubuh, senam otak, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), serta menggambar seperti yang dilakukan hari ini.
“Di sela kegiatan yang kami lakukan beruntun sejak seminggu yang lalu di tiga panti, kami juga melakukan tes kesehatan dan pengobatan gratis bagi para penghuni panti. Respon mereka sangat positif, mereka menganggap kami sudah seperti cucu sendiri,” imbuh mahasiswi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) ini.
Rusmini salah satu peserta kegiatan mengatakan cukup senang dengan kegiatan ini. Ia menceritakan menggambar bunga-bunga, seperti bunga yang dahulu sering ditanam di pekarangan rumahnya di Palopo, Sulawesi Selatan.
“Dulu waktu masih muda, Oma senang menanam bunga. Sekarang sudah tinggal di panti hanya bisa memandangi bunga-bunga yang tumbuh di sini,” tutur Oma Rusmini yang saat ini telah berusia 90 tahun.
Sementara itu Visata Dyah Febriani, kepala panti membenarkan bahwa respon para penghuni panti yang telah dikelolanya selama 15 tahun ini sangat positif. Pihaknya juga merasa sangat terbantu dengan hadirnya para mahasiswa prodi Ilmu Keperawatan UKSW.
“Penghuni panti ini usianya beragam mulai termuda 49 tahun dan tertua 102 tahun. Rata-rata permasalahannya sama yakni penurunan daya ingat dan kesepian. Sehingga aktivitas yang dibawakan oleh adik-adik mahasiswa dapat bermanfaat bagi mereka,” urainya. (Abc/Buz)
Load more