Lawan Obesitas, Diet Berbasis Pendekatan Kreatif Bantu Capai Berat Ideal secara Berkelanjutan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Menurunkan berat badan bukan sekadar angka di timbangan, tetapi juga soal bagaimana mengubah pola pikir dan kebiasaan hidup. Bagi banyak orang, proses ini kerap menjadi tantangan berat yang membutuhkan komitmen dan pendampingan yang tepat.
Hal itu juga dirasakan oleh Febrina Elissa, peserta yang berhasil menurunkan berat badan hingga 24,5 kilogram setelah mengikuti kompetisi LIGHTweight Challenge (LWC) pada 2016. Hingga kini, ia mampu mempertahankan hasil tersebut berkat perubahan gaya hidup yang konsisten.
Kisah Febrina dan ribuan peserta lain menjadi inspirasi terselenggaranya kembali LIGHTweight Challenge 2025. Program ini ditujukan membantu masyarakat menurunkan berat badan dengan cara sehat, menyenangkan, dan berkelanjutan.
Sebagai pusat pengendalian berat badan pertama di Indonesia, penyelenggara kembali menegaskan komitmennya dalam melawan obesitas. Program LWC 2025 dirancang bukan hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi sebagai perjalanan transformasi diri selama 12 minggu, didampingi oleh dokter, ahli gizi, dan psikolog profesional.
Tak hanya fokus pada penurunan berat badan optimal, tetapi juga membantu peserta membentuk kebiasaan baru agar dapat mempertahankan hasilnya dalam jangka panjang.
“Melalui LIGHTweight Challenge 2025, kami ingin kembali mendampingi masyarakat, dan hadir sebagai solusi bagi individu-individu yang berjuang melawan obesitas. Melalui LWC, para peserta akan merasakan pengalaman diet yang komprehensif dan yang paling penting, dengan metode LIGHTweight program, akan membentuk pola pikir baru dan kebiasaan sehat jangka panjang," kata Chief Marketing Officer Anna Yesito Wibowo, Rabu (8/10/2025).
Dengan semangat “Diet Bareng”, peserta akan mendapatkan pengalaman serupa dengan pasien yang memperoleh pendampingan medis, program diet personal, serta dukungan antar peserta.
Sejak pertama kali digelar pada 2014, program ini selalu mendapat sambutan tinggi dan terbukti memberikan hasil nyata.
Obesitas berkaitan erat dengan kesehatan metabolik, tingkat energi, dan kualitas hidup. Banyak orang gagal menurunkan berat badan karena metode diet yang dijalankan tidak sesuai kebutuhan tubuh, sehingga hasilnya sulit bertahan lama.
Salah satu peserta tahun 2018, Dinda, mengalami obesitas akibat Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), yaitu gangguan hormonal yang membuat tubuh resisten terhadap insulin dan meningkatkan penumpukan lemak.
Load more