Mitos atau Fakta, Penyitas Diabetes Tidak Boleh Makan Nasi Putih Hangat? Begini Kata Dokter
- unsplah.com/Takafumi Yamashita
tvOnenews.com - Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Umumnya diperoleh dari makanan yang mengandung pati, seperti nasi, roti, gandum, dan sereal.
Di Indonesia, nasi telah menjadi makanan pokok yang sulit tergantikan—banyak orang merasa belum benar-benar kenyang jika belum makan nasi.
- unsplah.com/Pille R. Priske
Biasanya, nasi putih hangat dianggap paling nikmat untuk disantap. Namun, belakangan muncul perbincangan bahwa nasi putih dingin justru lebih sehat dibandingkan nasi hangat atau panas.
Klaim ini semakin menarik perhatian, terutama bagi penyintas diabetes yang disarankan untuk membatasi konsumsi nasi putih hangat karena kadar indeks glikemiknya yang tinggi.
Lantas, benarkan penyintas diabetes tak bisa konsumsi nasi putih hangat?
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, dalam program Hidup Sehat tvOne, penelitian menunjukkan bahwa nasi putih yang telah didinginkan memiliki kandungan pati resisten lebih tinggi.
Pati resisten ini tidak mudah dicerna tubuh, sehingga penyerapan glukosa menjadi lebih lambat.
Akibatnya, kadar gula darah tidak melonjak drastis setelah makan, dan nasi dingin pun dinilai lebih ramah bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang menjaga berat badan.
“Fakta. Kalau sudah dingin itu ada penelitian yang mengatakan dia lebih resisten, jadi dia tidak terlalu dicerna di saluran cerna kita. Dampaknya ada potensi untuk menurunkan indeks glikemik,” ujar dr. Marya Haryono.
- Gemini AI
Bagi penyintas diabetes, dokter biasanya akan menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik rendah.
"Jadi, salah satu solusi, kalau makan nasi, nasinya didinginkan," kata dr. Marya.
Tapi, ada solusi lain yang bisa dipilih jika tidak bisa makan nasi dingin, yakni dengan menakar porsi karbohidratnya.
Selain itu, dr. Marya juga memperingatkan agar tidak menghangatkan nasi selama berjam-jam di dalam magic jar, sebab bisa berbahaya bagi saluran pencernaan.
“Nasi disimpan berjam-jam dalam magic jar atau suhu ruangan kalau sudah berubah warna, berubah aroma, ini berarti ada pertumbuhan bakteri. Jadi berbahaya terutama untuk saluran cerna, jadi mudah sakit perut, diare, dan lain-lain,” jelasnya.
Selain mengatur porsi karbohidrat, penyintas diabetes disarankan mengganti nasi putih dengan nasi merah.
Dalam satu cangkir, nasi merah mengandung 88 persen lebih banyak fosfor dan magnesium dibanding nasi putih, serta zat besi 2,5 kali lebih tinggi.
Bahkan, satu porsi nasi merah sudah dapat memenuhi kebutuhan magnesium harian.
Kandungan seratnya yang tinggi membuat nasi merah memiliki indeks glikemik lebih rendah, sehingga kadar gula darah lebih stabil dan rasa kenyang bertahan lebih lama.
Karena itu, selain baik untuk penderita diabetes, nasi merah juga cocok bagi yang sedang menjalani program diet.
Tentu hasilnya akan lebih optimal bila dibarengi dengan pola makan seimbang dan olahraga teratur.
(kmr/nka)
Load more