3 Tanda Awal Gangguan Jiwa yang Sering Dianggap Remeh, Suka Overthingking?
- Pexels/Photo By: Kaboompics.com
tvOnenews.com - Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, namun sering kali diabaikan hingga muncul gejala yang lebih serius.
Melansir YouTube Hidup Sehat tvOne, dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ, spesialis kejiwaan, menjelaskan, orang dengan gangguan jiwa adalah orang yang mengalami gangguan pada pikiran, perasaan, dan perilakunya.
Orang dengan gangguan jiwa akan mengalami gangguan pada fungsi dan produktivitasnya. Selain itu, gangguan tersebut juga akan dirasakan oleh keluarga dan orang-orang di sekitarnya.
Berikut, 3 tanda awal gangguan kejiwaan
- Pexels/Liza Summer
1. Perubahan cara berpikir
Sama seperti orang yang alami masalah kesehatan fisik, orang dengan gangguan jiwa juga membutuhkan pertolongan.
"Orang dengan gangguan jiwa adalah merupakan orang yang memiliki gangguan medis. Ada sel di saraf otaknya yang terganggu secara fungsi ataupun strukturnya," papar dr. Lahargo
Itulah kenapa, kondisi ini bisa membuat seseorang mengalami gangguan pada pikirannya.
"Jadi lebih overthinking, sering curiga sama orang lain, paranoid," kata dr. Lahargo
2. Perubahan perasaan dan emosi
Selain ada gangguan pada cara berpikirnya, tanda orang alami gangguan jiwa adalah perubahan perasaan atau mood yang ekstrem.
Dr. Lahargo menyebut, orang dengan gangguan jiwa perasaannya akan mudah berubah-ubah.
"Ada kadang-kadang sedih, murung sampai ada keinginan untuk mengakhiri hidup, melukai diri sendiri atau self harm atau juga gangguan dalam perilakunya," ujarnya.
3. Perubahan perilaku sehari-hari
Terakhir, tanda awal seseorang alami gangguan jiwa adalah adanya perubahan perilaku sehari-hari yang tidak biasa.
"Ngomong sendiri, ketawa sendiri, dan melakukan perilaku-perilaku yang aneh yang tidak bertujuan. Nah, itu menunjukkan bahwa yang bersangkutan punya masalah dengan kejiwaannya," jelas dr. Lahargo.
Penting diingat bahwa, perubahan suasana hati adalah hal umum yang mungkin dirasakan oleh setiap orang.
Namun, yang perlu jadi perhatian adalah, ketika perasaan-perasaan negatif tersebut sudah memberikan penderitaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Seperti kita jadi enggak bisa tidur, makannya jadi berlebihan atau malah kurang selera (makan), performance kita di pekerjaan menjadi terganggu, di rumah bawaannya marah-marah sehingga terjadi konflik dengan keluarga, suami, istri, dan lain sebagainya," kata dr. Lahargo.
Load more