Ternyata Kalau Ibu Hamil dalam Kondisi Seperti ini Kemungkinan Besar Harus Dilakukan Induksi, Apa itu? Dokter Bilang...
- Antara Foto
tvOnenews.com - Pada kondisi seperti apa ibu hamil disarankan untuk dilakukan tindakan induksi? Begini kata dokter kandungan.
Melansir dari YouTube Gue Sehat, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG.,M.Kes, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, menjelaskan, induksi persalinan adalah usaha untuk memunculkan kontraksi yang belum muncul pada saat menjelang persalinan.
Jika pada kondisi umum, kontraksi akan muncul secara alami karena adanya proses hormonal, namun pada kondisi tertentu kontraksi ini tidak muncul sehingga dibutuhkan kontraksi buatan atau yang disebut juga dengan induksi.
Kondisi yang membuat ibu hamil perlu melakukan induksi persalinan
- Gemini AI
1. Saat bayi sudah harus lahir, tetapi ibu belum ada kontraksi
Beberapa contoh kasus dari kondisi ini seperti ketuban pecah yang mengharuskan bayi untuk segera lahir, ibu yang idap penyakit tertentu (hipertensi, diabetes), atau yang paling sering adalah ketika ibu sudah melewati masa kehamilannya.
"Jadi sudah 40 minggu lebih, bahkan 42 mingguan, belum muncul kontraksi. Nah, itu juga harus dilakukan induksi," papar dr Ardiansjah.
2. Hasil pemeriksaan USG yang tidak biasa
Selanjutnya, hasil pemeriksaan USG yang menunjukan adanya pengurangan jumlah air ketuban juga jadi faktor lain yang mengharuskan ibu hamil dilakukan induksi.
"Kadang-kadang dilihat misalnya air ketuban sudah mulai kurang, itu juga harus segera dilakukan induksi supaya muncul kontraksi, mulut rahim terbuka, bayinya bisa lahir," jelas dr. Ardiansjah.
Adapun, proses induksi pada ibu hamil juga terbagi atas dua jenis, yakni secara kimiawi dan non kimiawi.
Untuk induksi kimiawi, ibu hamil nantinya akan dipasang infus atau disimpan obat di jalan lahirnya.
Sementara itu, untuk proses non kimiawi akan dipasang balon kateter di mulut rahim supaya terbuka, atau dipasang alat tertentu untuk melunakan mulut rahim.
"Dokter kadang-kadang lakukan pemeriksaan dalam, di-stripping atau dilepaskan selaput ketuban dan dinding rahim. Tapi, itu tidak populer bagi masyarakat awam," jelas dr. Ardiansjah.
Namun, tidak semua ibu bisa diberikan induksi untuk membantu proses persalinan. Pada beberapa kondisi seperti hipertensi sampai kejang-kejang atau preeklamsia, itu tidak boleh diberikan induksi, melainkan harus ditangani dengan tindakan operasi caesar.
Load more