Waspada DBD! 7 Fakta Penting Peran Perempuan Lindungi Keluarga dari Dengue di Indonesia
- Istockphoto
tvOnenews.com - Tahun 2024 menjadi peringatan serius bagi Asia: tercatat 884.402 kasus demam berdarah (dengue) dengan 1.008 kematian (Case Fatality Rate 0,11%), tertinggi sejak pencatatan global dimulai pada 2010.
Indonesia mendominasi angka tersebut, menyumbang 66% kematian dengue di Asia dan menjadi negara dengan kasus terbanyak di ASEAN. Kementerian Kesehatan RI melaporkan 257.455 kasus dengue di 514 kabupaten/kota, dengan 1.461 korban meninggal sepanjang 2024.
Ancaman itu terus berlanjut di 2025. Hingga pekan ke-25, sudah ada 79.843 kasus (IR: 28,18/100.000 penduduk) dan 359 kematian (CFR: 0,45%).
Kondisi ini menjadi sorotan dalam talk show “Peran Ibu Sebagai Penjaga Keluarga” yang diadakan PT Takeda Innovative Medicines bersama YAPMEDI dan FKUI di 13th Annual Women’s Health Expo & Bazaar 2025.
Menurut Dr. dr. Sukamto, SpPD, K-AI, FINASIM, perempuan punya peran strategis dalam menjaga kesehatan keluarga, khususnya menghadapi ancaman dengue.
“Perempuan menjadi jembatan informasi dan penggerak aksi di rumah tangga maupun komunitas. Tantangan besar saat ini adalah meningkatnya risiko penyakit menular seperti dengue, yang bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau gaya hidup,” ujarnya.
7 Fakta Penting Peran Perempuan Lindungi Keluarga dari DBD
1. Perempuan sebagai pengambil keputusan kesehatan keluarga
Di banyak rumah tangga, perempuan menentukan langkah pencegahan, perawatan, dan edukasi kesehatan untuk anggota keluarga.
2. Risiko dengue tak pandang bulu
Bahkan orang dewasa sehat bisa membawa virus dengue tanpa gejala, lalu menularkannya melalui gigitan nyamuk.
3. Penyakit penyerta tingkatkan risiko
Penderita hipertensi, obesitas, penyakit ginjal, diabetes, atau gangguan paru punya peluang komplikasi lebih tinggi saat terkena dengue.
4. Anak-anak paling rentan
Data Kemenkes menunjukkan, kematian akibat dengue paling banyak menimpa anak usia 5–14 tahun.
5. Gejala perlu dikenali sejak dini
Demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual, muntah, dan ruam kulit adalah tanda awal yang tidak boleh diabaikan.
6. Infeksi kedua lebih berbahaya
Seseorang bisa terkena dengue lebih dari sekali, dan infeksi kedua biasanya lebih berat daripada yang pertama.
7. Pencegahan adalah kunci
Langkah pencegahan meliputi 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang), memakai pelindung diri, dan mempertimbangkan vaksinasi dengue.
Dr. dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH menambahkan bahwa dengue memiliki tiga fase, fase demam tinggi, fase kritis saat demam turun, dan fase penyembuhan saat demam kembali naik. Jika tidak ditangani, kondisi dapat berkembang menjadi Dengue Shock Syndrome (DSS) yang berpotensi mematikan.
Load more