tvOnenews.com - Bakso dan mie ayam adalah dua makanan khas Indonesia yang digemari berbagai kalangan, khususnya wanita.
Di warung-warung makan, pengunjung wanita sering kali mendominasi antrean, menunjukkan betapa populernya kedua hidangan ini.
Namun, di balik kelezatannya, konsumsi bakso dan mie ayam yang terlalu sering ternyata dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan, terutama bagi wanita.
Menurut dr Zaidul Akbar, seorang pakar kesehatan dan herbal, menikmati bakso dan mie ayam sesekali memang tidak menjadi masalah.
Namun, jika dikonsumsi terus-menerus, makanan ini dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk kesulitan bagi wanita untuk hamil.
“Saya kadang kepikiran sama ibu-ibu, sama mbak-mbak, makan bakso, makan mie ayam segala macam,” ujar dr Zaidul Akbar melalui kanal YouTube Sehat Sunnah.
Risiko kesehatan yang dimaksud meliputi gangguan reproduksi, terutama bagi wanita dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.
“Dia nggak sadar jika dia rutinkan kayak begitu terus menerus susah punya keturunan nanti, serius!” tegasnya.
Pola makan yang tidak sehat seperti ini dapat memperburuk masalah menstruasi, termasuk nyeri berlebihan, durasi haid yang terlalu panjang, atau volume darah yang keluar secara berlebihan.
Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa makanan seperti bakso dan mie ayam dapat mengganggu kesehatan usus.
Padahal, usus memainkan peran penting dalam menjaga imunitas tubuh. “Pasti ada yang bikin ususnya bermasalah dan semua awal atau asal muasalnya dari usus.
Kalau ususnya baik, bener, karena 80 persen sistem imun kita dibuat di usus,” jelasnya.
Sebagai solusi, ia menyarankan agar konsumsi makanan seperti bakso dan mie ayam dibatasi.
Jika ingin tetap menikmatinya, pastikan makanan sehat seperti sayur dan buah menjadi mayoritas dalam pola makan sehari-hari.
“Sekali-kali silahkan, sedikit-sedikit silahkan. Tapi 80 persen habits-nya kita lebih banyak habits yang sehat,” tambah dr Zaidul Akbar.
Tidak hanya memengaruhi kesehatan reproduksi, pola makan buruk juga berdampak pada suasana hati, terutama bagi wanita yang mengalami perubahan hormon menjelang menstruasi.
Makanan yang kurang sehat dapat memicu mood swing atau perubahan suasana hati yang drastis.
“Apalagi wanita makhluk hormon. Kalau sudah tahu makhluk hormon, jangan nyampah lagi. Sebab apa? Makanan yang Anda makan kalau tidak memberi asupan mood termasuk enzim atau mineral, dia bisa bikin mood swing atau naik turun moodnya,” katanya.
Sebaliknya, makanan sehat yang kaya antioksidan seperti sayuran dan buah-buahan berwarna-warni dapat membantu memperbaiki gen tubuh serta meningkatkan kualitas mood.
“Kalau saya bilang perbaikan gizi, bukan. Tapi perbaikan gen,” jelasnya. Selain itu, perubahan pola makan ini juga terbukti efektif mengurangi gejala PMS, seperti nyeri dan mood swing.
dr Zaidul Akbar mengingatkan bahwa makanan yang kita konsumsi sangat memengaruhi kualitas hidup, termasuk kesehatan reproduksi dan emosional.
Maka dari itu, ia menekankan pentingnya pola makan sehat demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
"Jamaah-jamaah saya mengatakan mereka menyampaikan bahwa biasanya menjelang menstruasi atau Premenstrual syndrom, mereka sering banget baperan, mood swing, tapi ketika diubah pola makannya itu hilang, nyeri hilang, mood swing hilang, banyak banget yang hilang," pesan dr Zaidul Akbar. (udn)
Load more