tvOnenews.com - Ade Rai mengungkapkan bahwa boleh saja mengonsumsi gula dalam asupan makanan atau minuman kita sehari-hari.
Namun menurutnya ada hal yang harus diperhatikan terkait dengan efek jangka panjang bagi kesehatan.
Gula adalah salah satu komponen yang sering kita temui dalam makanan sehari-hari. Selain memberikan rasa manis yang disukai banyak orang, gula juga menjadi sumber energi cepat bagi tubuh.
Namun, mengonsumsi gula secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga diabetes.
Mantan atlet binaraga sekaligus praktisi kesehatan, Ade Rai, memberikan wawasan mengenai bahaya konsumsi gula yang berlebihan dan pentingnya membatasi asupan gula demi kesehatan tubuh.
Dalam kanal YouTube Dunia Ade Rai, mantan atlet binaragawan itu sering kali menekankan pentingnya pola makan sehat dengan mengurangi konsumsi gula.
Baik dari gula pasir maupun karbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan tepung.
"Bukannya nggak boleh, tapi mesti dipahami bahwa kelebihan gula itu akhirnya akan menjadi potensi bagi kita untuk menciptakan berbagai kesakitan," ungkap Ade Rai.
Ia menjelaskan bahwa meski gula memberikan energi, kelebihan gula justru berisiko memicu berbagai penyakit kronis.
Lantas Apa Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula Menurut Ade Rai?
Salah satu manfaat utama dari mengurangi konsumsi gula adalah menurunnya keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.
Ade Rai mengatakan bahwa tubuh secara alami akan menyesuaikan kebiasaan makan kita.
"Kurangi gula, yang terjadi otomatis nafsu makan kita terhadap gula itu pasti akan pelan-pelan menurun," jelas Ade Rai dalam salah satu videonya.
Ia menambahkan bahwa keinginan kuat untuk makan nasi atau makanan manis sering kali terjadi karena tubuh sudah terbiasa mendapatkan energi dari gula.
Dengan mengurangi asupan gula, tubuh juga tidak akan mudah merasa lapar. Hal ini disebabkan oleh stabilnya kadar gula darah, sehingga tidak terjadi fluktuasi yang memicu rasa lapar tiba-tiba.
Kondisi ini sangat penting untuk menghindari pola makan yang tidak sehat.
"Kalau kita terus-terusan makan makanan manis, insulin harus dirilis terus-menerus, yang akhirnya malah membuat kita sering lapar," kata Ade Rai.
Dengan mengurangi konsumsi karbohidrat dan gula, tubuh akan lebih stabil dalam mengatur energi dan insulin, sehingga rasa lapar lebih terkendali.
Selain itu, mengurangi konsumsi gula juga berpengaruh terhadap tingkat fokus dan energi.
Gula memang memberikan dorongan energi yang cepat, tetapi setelah itu tubuh cenderung merasa lemas karena kadar gula darah turun drastis.
Ade Rai menjelaskan bahwa dengan mengurangi gula, tubuh justru menjadi lebih bugar dan fokus.
"Kenapa dengan kita kurangin karbo dan kurangin gula, kita nggak gampang lemes dan malah jadi lebih fokus?" ujarnya.
Hal ini terjadi karena tubuh mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi, bukan lagi gula.
Proses ini disebut dengan metabolic switch, di mana tubuh beralih dari menggunakan glukosa menjadi menggunakan lemak sebagai bahan bakar utama.
Kondisi ini membuat energi yang dihasilkan lebih stabil dan tahan lama, sehingga tubuh tidak mudah merasa lelah.
Kulit Lebih Cerah dan Bersih
Selain memberikan efek positif pada energi dan fokus, Ade Rai juga menyebutkan bahwa mengurangi gula dapat memperbaiki kondisi kulit.
Gula diketahui dapat memicu peradangan di dalam tubuh, yang pada akhirnya berpengaruh pada kesehatan kulit.
Dengan mengurangi konsumsi gula, peradangan akan berkurang, sehingga kulit tampak lebih cerah dan bersih.
"Kulit kita jadi lebih bagus karena tubuh kita nggak hanya bergantung pada gula, tapi mulai mendapat nutrisi dari sumber yang lebih sehat," kata Ade Rai.
Kulit yang lebih sehat juga disebabkan oleh perbaikan proses metabolisme dalam tubuh.
Ketika gula berkurang, tubuh akan lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi lainnya yang memberikan nutrisi penting untuk kulit.
Hal ini menjadikan kulit lebih ternutrisi dan terhindar dari masalah-masalah seperti jerawat atau kulit kusam yang sering kali dipicu oleh konsumsi gula berlebihan.
"Mengurangi gula membantu mengurangi peradangan, terutama di persendian, sehingga kita bisa bergerak lebih leluasa tanpa rasa sakit," ungkap Ade Rai.
Ade Rai juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan otak dengan pola makan rendah gula.
"Ini ada hubungannya dengan kesehatan otak, ginjal, dan liver. Tubuh kita akan berfungsi lebih baik jika kita mengurangi gula," jelasnya.
Mengurangi konsumsi gula bukan hanya sekadar tren diet, tetapi sebuah langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Ade Rai dengan tegas menyampaikan bahwa membatasi asupan gula, baik dalam bentuk gula pasir maupun karbohidrat, dapat memberikan manfaat besar bagi tubuh.
Dari penurunan nafsu makan terhadap makanan manis, hingga peningkatan fokus, energi, dan kesehatan kulit, semua dapat dicapai dengan langkah sederhana mengurangi gula dalam kehidupan sehari-hari. (udn)
Load more