“Selain itu, sejumlah lokasi pada tubuh anak diabetes akan mengalami akantosis nigrikans, atau terlihat menghitam, seperti pada leher, ketiak, hingga jari-jari,” ujar Aman.
Selain itu, anak dengan diabetes akan merasa lapar dan haus terus-menerus meski baru selesai makan dan minum. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi.
Rasa haus terus-menerus menyebabkan anak selalu minum, namun tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik.
Aman mengatakan, anak dengan diabetes akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.
“Bila sebelumnya anak sudah tidak ‘ngompol’ kemudian ‘ngompol’ lagi, hal yang pertama bisa kita pikirkan ini adalah diabetes, usia anak berapapun bisa 'ngompol' karena ini,” tambahnya.
Selain keinginan makan dan minum yang berlebih, penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu juga bisa jadi indikasi anak terkena diabetes. (ant/mii)
Load more