Tsunami Budaya K-Pop Terjang Seantero Dunia
- ANTARA FOTO
“Korean Wave”
Mengutip kajian kritis yang ditulis Mar’a Kamila Ardani Sarajwati dalam catatan yang diterbitkan oleh Perpustakaan Fakultas Geografi UKM pada 30 September 2020, bahwa budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua dekade terakhir.
Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena “Korean Wave” atau disebut juga Hallyu.
Dan berdasarkan data dari Won So (2020) pada Distribution of K-pop views on YouTube Worldwide as of June 2019, by country disebutkan bahwa Indonesia yang saat ini merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia merupakan rumah bagi jutaan K-popers atau pecinta K-pop.
Tercatat pada 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet terkait artis Kpop sepanjang 2019 dan Indonesia berada pada peringkat 3 setelah Thailand dan Korea Selatan.
Sedangkan untuk penayangan video-video K-pop di YouTube berdasarkan negara, Indonesia bahkan menempati posisi ke-2 dengan persentase 9,9 persen. Sementara Korea Selatan berada pada posisi pertama dengan persentase yang tak jauh berbeda dari Indonesia yaitu 10,1 persen.
Faktanya Indonesia memang dikenal memiliki fanbase dalam jumlah besar dan uniknya sebagian besar di antaranya adalah para loyalis dalam dunia K-pop. Maka wajar jika kemudian Indonesia menjadi pasar yang sangat potensial bagi Korsel dalam segmen Korean Wave mereka.
Pada akhir tulisannya Mar’a Kamila Ardani Sarajwati sampai pada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam perkembangan Korean Wave secara global.
Namun di luar itu juga sebagaimana catatan Adhi Bhaskara pada 2019 dalam tulisannya berjudul "Hubungan Diplomatik: Mengapa Semakin Banyak Warga Korsel Belajar Bahasa Indonesia" menyebutkan bahwa sejak dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan pada 1973, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah investasi terbesar dan tersebar luas di berbagai macam proyek di Indonesia.
Bahkan Indonesia dan Korea Selatan juga sepakat untuk meningkatkan perdagangan bilateral mereka menjadi 30 miliar dolar AS pada 2022.
Ini membuktikan bahwa K-Pop bagi Indonesia bukan sekadar inspirasi bermusik atau semata pembentukan eksistensi diri melainkan lebih jauh dari itu; kepentingan ekonomi. (ari/ant)
Load more