Bone Bolango, Gorontalo - Dia adalah Desi Saleh, ibu rumah tangga warga Desa Ayula Tilango, Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, yang memproduksi masker aroma terapi. Tak hanya wangi, masker produksinya juga bermotif Karawo, atau sulaman kerawang khas Gorontalo.
"Saya sudah tiga bulan produksi masker ini, dulunya saya jualan di kantin sekolah, tapi karena pembelajaran daring kita terpaksa tutup" ujar Desi kepada tvOnenews, Minggu.
Desi sebelumnya adalah pedagang di kantin sekolah di Desa setempat, namun karena adanya pandemi Covid-19, kantin sekolah ditutup karena pembelajaran dilakukan secara daring.
Tak putus asa, Desi dan sejumlah ibu-ibu pedagang beralih membuat masker dengan dibantu para mahasiswa dari Universitas Negeri Gorontalo.
Masker kain yang sudah didesain dan dijahit para ibu-ibu ini kemudian diberi inovasi penggunaan aroma terapi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Desi mengaku produksi masker aroma terapi bermotif Karawo ini sangat membantu perekonomian di tengah-tengah pandemi Covid-19.
Umar Kasim salah satu mahasiswa yang melakukan pembinaan mengatakan untuk menghasilkan aroma terapi bahan-bahan utama yang disiapkan yakni limbah kulit jeruk dan minyak zaitun.
"Hasil ekstraksinya dioles ke plastik lalu dimasukan kedalam masker," jelas Umar.
Selain membantu agar masyarakat produktif, pembuatan masker aroma terapi bermotif sulaman Karawo bertujuan melestarikan budaya Lokal di Gorontalo Lewat sulaman Karawo.
"Dengan segala kreativitas kami, bagaimana ini berguna bagi masyarakat di Desa, Kegiatan ini kami tembakan ABC, A adalam aroma Terapi , B adalah Bermotif Karawo dan C adalah Cool" ungkap Umar.
Setelah warga mahir membuat masker Aroma terapi, mereka kemudian diajarkan untuk menjual hasil produksinya lewat Media sosial.
"Selanjutnya kita ajarkan cara pemasaran, selain melalui media sosial, kita akan promosikan lewat UMKM di Gorontalo" tambah Umar.
Harga satu lembar masker aroma terapi produksi ibu-ibu Rumah tangga ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu per masker.(Kadek Sugiarta/ito)
Load more