Istilah Wibu Vs Otaku: Serupa Tapi Tak Sama, Penggemar Anime Wajib Tahu!
- shuttershock
Jika Anda suka berbagai hal tentang Jepang, Anda pasti pernah mendengar istilah Wibu dan Otaku. Beberapa dari kalian yang hobi menonton anime, mungkin sudah paham apa arti dari masing-masing istilah. Namun, jika Anda masih awam mari kita bahas apa itu perbedaan istilah Wibu Vs Otaku.
Dengan kepopuleran anime dan manga yang semakin meningkat, istilah Wibu dan Otaku semakin sering dipakai. Istilah ini bahkan banyak digunakan oleh selebgram dan cosplayer seperti Livy Renata, Rachel Florencia, Kameaam atau Larissa Rochefort.
Istilah Wibu Vs Otaku: Penggemar Anime Wajib Tahu!
Meski tampaknya istilah ini memiliki makna yang mirip, ada beberapa perbedaan Wibu Vs Otaku. Oleh karena itu, kami ingin membagikan informasi tentang Apa Perbedaan Wibu Dengan Otaku.
- Apa Arti Istilah ¨Wibu¨?
Istilah Wibu atau Wapanese memiliki arti ¨Japanese Wanna Be¨ atau dalam Bahasa Indonesia berarti orang Jepang KW atau jadi-jadian. Kata Wibu sendiri merupakan serapan bahasa Inggris yaitu weeabo, yang berarti orang non-japananese yang memiliki obsesi tinggi dengan segala hal berbau Jepang.
Perbedaan antara Wibu Vs Otaku adalah Wibu dianggap sebagai versi ekstrimnya Otaku. Wibu selalu menampilkan dirinya dengan lebay, melebihi orang Jepang asli. Tak jarang, para wibu akan berdandan ala karakter anime dan manga kesukaan mereka.
Selain itu, mereka akan mempelajari Bahasa Jepang untuk digunakan dalam percakapan sehari-sehari. Yang paling ekstrem tentang perbedaan Wibu Vs Otaku adalah Wibu hampir tidak bisa membedakan mana kehidupan fiksi dan dunia nyata.
Para Wibu seringkali menjadikan anime, manga atau musik Jepang sebagai pelarían. Jika mereka menyukai suatu karakter, mereka akan mengidolakan dan menganggap karakter tersebut nyata. Bahkan mereka akan menggunakan panggilan waifu atau husbu terhadap karakter fiksi idamannya.
- Apa Arti Istilah ¨Otaku¨?
Berbeda dengan Wibu, Otaku memiliki arti ¨ahli atau belajar secara intens¨. Para Otaku kebanyakan menggunakan waktunya untuk mempelajari hal tertentu yang berbau Jepang secara spesifik namun obsesif, seperti contohnya anime, manga, game atau musik Jepang.
Load more