Psikolog Jelaskan Tangisan Lisa Mariana: Jangan Kalian Kecele
- YouTube Richard Lee
tvOnenews.com - Psikolog klinis Lita Gading menyampaikan keraguannya terhadap tangisan Lisa Mariana dalam siniar bersama dr. Richard Lee yang tengah viral di media sosial. Menurut Lita, tangis Lisa bukanlah wujud penyesalan, melainkan manipulasi emosional untuk menarik simpati publik, terutama di tengah ancaman pelaporan hukum dari Ridwan Kamil.
"Jangan kalian kecele, guys. Dia menangis itu bukan karena menangisi nasib dia, tetapi karena minta perhatian dan belas kasihan kalian, karena dia mau dilaporkan sama RK," ujar Lita Gading dalam video TikTok miliknya.
Lita menilai langkah Lisa yang terus menuntut pengakuan dan pertanggungjawaban Ridwan Kamil atas anak hasil hubungan yang disebut terjadi pada 2021 adalah tindakan keliru. Apalagi, menurut Lita, Lisa sudah mengetahui status pernikahan Ridwan Kamil sejak awal.
"Kalau mau jadi orang, ya yang baik-baik. Apalagi jadi pelakor, itu nggak boleh," tegas Lita.
Dalam pandangannya, menyandang status sebagai orang ketiga dalam rumah tangga orang lain bukanlah sesuatu yang bisa dimaklumi, meski kemudian merasa tersakiti.
Lita dengan tegas menolak menggunakan narasi “woman support woman” untuk membela Lisa Mariana. Ia menilai bahwa justru perempuan seperti Lisa harus bertanggung jawab karena merusak rumah tangga orang lain secara sadar.
"Saya nggak ada woman support woman untuk kasus ini. Sudah tahu dia punya istri, masih juga digebet. Saya netizen, saya lihat kelakuan dia, ya jelas saya nggak support," katanya.
Menurut Lita, masyarakat perlu kritis melihat drama di ruang publik. Tangisan, katanya, bukan jaminan bahwa seseorang layak dikasihani, terlebih jika itu merupakan akibat dari pilihan yang disengaja di masa lalu.
"Nggak boleh merasa iba terhadap orang yang menangis karena ulah sendiri. Itu risiko, itu konsekuensi. Jangan dilempar ke orang lain," tegasnya.
Dalam penilaiannya, Lita mengakui bahwa kesalahan terjadi di kedua belah pihak—baik Lisa Mariana maupun Ridwan Kamil. Namun, ia menekankan bahwa perempuan harus lebih paham posisi dan risikonya dalam relasi terlarang.
“Semua salah, laki-laki salah, perempuan juga. Tapi yang lebih salah perempuan, karena dia tahu dampaknya seperti apa,” ujar Lita.
Load more