Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan dua langkah untuk memajukan ekosistem perfilman Indonesia agar semakin baik melalui program insentif serta transformasi Perum Produksi Film Nasional (PFN).
Dua langkah itu disampaikan oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Fadjar Hutomo, yang juga menjelaskan bahwa jaring pengaman tengah disiapkan Pemerintah Indonesia bagi para sineas untuk pemulihan industri film di masa pandemi.
"Ini sedang disiapkan (insentif) dari PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional). Selain itu, kita juga mendengar ada insentif kampanye pemasaran mendorong orang nonton film Indonesia di bioskop, insentif untuk konsumen, dan insentif untuk produksi (film)," kata Fadjar menjelaskan beberapa jenis insentif yang tengah digodok untuk para pekerja industri perfilman untuk pulih dari keterpurukan akibat pandemi, di Jakarta Selatan, Selasa.
Insentif- insentif itu tentunya diharapkan dapat membantu para pekerja di industri kreatif perfilman untuk tetap berkarya di tengah keterbatasan yang disebabkan oleh COVID-19.
Selain menyiapkan insentif, Kemenparekraf juga mempersiapkan lembaga hingga perusahaan terkait perfilman di bawah bimbingan pemerintah mengalami transformasi misalnya PFN.
PFN tengah disiapkan agar mampu menjadi perusahaan yang dapat menjadi jembatan untuk pembiayaan film- film buatan anak bangsa.
Dengan semakin banyaknya kanal untuk mempertemukan investor dengan para sineas Tanah Air diharapkan dapat menjadi titik balik kebangkitan industri perfilman di masa sulit ini.
"Rencana transformasi PFN dari sebuah lembaga produksi film jadi lembaga pembiayaan film itu dimaksudkan bukan untuk membuat PFN menjadi perusahaan menguntungkan, tapi justru untuk memberi multiplayer effect terhadap ekosistem produksi film dalam negeri," tutup Fadjar.
Selain dua langkah itu, Fadjar menyebutkan pihaknya terus mendukung program pemanfaat digitalisasi untuk industri perfilman dapat lebih berkembang serta mendukung penggalian potensi industri film di wilayah- wilayah pelosok.
Fadjar pun berharap seluruh pihak yang terlibat dalam industri perfilman dapat mendukung program ini berjalan baik agar tercipta ekosistem industri perfilman yang sehat di tengah proses pemulihan ekonomi akibat COVID-19. (mii/ant)
Load more