Ekonomi global akan menghadapi tantangan yang sangat berat. Untuk itu, butuh stabilitas ekonomi agar ekonomi Indonesia akan baik.
"HIPMI harus hadir di tengah dunia usaha yang ada di Indonesia, dan memberi masukan bagi pemerintah untuk terus menjaga stabilitas ekonomi. Saya berharap dengan hadirnya HIPMI di tengah-tengah dunia usaha di Indonesia, bisa menjadikan peran penting dan masukan bagi pemerintah agar ekonomi kita akan baik," ungkap Akbar.
Caketum Nomor Urut 2 Bagas Adhadirgha memaparkan bahwa HIPMI akan menjadi organisasi servis dan mengadakan banyak pelatihan-pelatihan terutama di bidang teknologi informasi.
HIPMI akan mendukung para pengusaha muda UMKM dengan cara menjadikan HIPMI sebagai pusat inkubator sehingga UMKM-UMKM tersebut dapat terverifikasi baik dalam dan luar negeri.
"Ada dua kunci utama untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Indonesia harus mengejar ketertinggalan rasio pengusaha yang baru mencapai 3 persen. Salah satu syarat menjadi negara maju adalah harus memiliki rasio pengusaha sebesar 10-14 persen. Jika ingin mencapai visi Indonesia menjadi negara maju tahun 2045, maka harus ada penambahan 7-8 persen rasio dalam 23 tahun," tutur Bagas.
Kunci kedua, mendorong UMKM untuk berani membangun bisnis pada sektor teknologi dan manufaktur. Kebanyakan negara maju memilik UMKM di sektor teknologi. Bagas mencontohkan Amerika, yang memiliki UMKM di sektor teknologi.
"Di sana, ibu rumah tangga memiliki UMKM itu di sektor pesawat terbang, dan itu merupakan termasuk teknologi tinggi. Melalui HIPMI, saya berharap dapat mendorong pengusaha untuk membangun usaha di sektor teknologi. Sehingga, rasio pengusaha 7-8 persen yang harus dipenuhi Indonesia, memiliki mental di sektor tersebut," pungkasnya.
Load more