Asosiasi Berharap Hadirnya Kebijakan Pemerintah Yang Bisa Mendukung Perbaikan Harga TBS Sawit
- tim tvonenews
Gulat juga menjelaskan bahwa bulan Nopember ini banyak memberikan kejutan kepada industry sawit. Hal ini dapat dilihat dari harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik tajam di sesi awal perdagangan Rabu (2/11/2022) di Bursa Malaysia.
"Artinya, harga CPO telah naik selama tiga hari beruntun sampai dengan hari ini," kata Gulat.
Mengacu pada bursa CPO Malaysia per hari ini, harga CPO menguat secara berturut-turut dari RM 3.858 ke RM 4.158 (US$ 877) untuk bulan Nopember dan untuk bulan Desember menguat dari RM 3.993 menjadi RM 4.307 (US$ 908).
Pergerakan harga CPO ini sangat memberikan harapan Terhadap harga TBS Petani sawit di Indonesia.
“Meskipun saya prihatin karena Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia tidak menjadi rujukan utama harga minyak sawit dunia, ya faktanya seperti ini," ujar Gulat.
Gulat memaparkan, banyak faktor mengapa harga CPO strike terkhusus awal Nopember ini, antara lain; pengaruh mundurnya Rusia dari kesepakatan ekspor biji-bijian di laut hitam sehingga meningkatkan kekhawatiran negara-negara importir atas pasokan minyak nabati global dan minyak sawit adalah satu-satunya harapan dunia.
"Selain itu juga karena realisasi eksport minyak sawit dan turunannya ke Tiongkok dan Uni Eropa juga naik secara signifikan," ujar Gulat.
Ia menjelaskan, dunia saat ini sedang mengalami krisis energi yang cukup lumayan parah, sehingga tidak dapat terelakkan bahwa minyak sawit adalah salah satu pemeran utama dari substitusi sumber energi tersebut dibanyak negara.
"Yang anehnya, Negara-Negara Eropa selalu mengatakan minyak sawit untuk pangan sudah berkelanjutan, tapi untuk sumber energi masih dianggap tidak berkelanjutan, tapi mereka memakainya juga,” papar Gulat.
Gulat juga menjelaskan bahwa pasca terbitnya harga referensi (HR) produk minyak Kementerian Perdagangan, untuk tanggal 1-15 Nopember yaitu US$ 770,88/ton CPO, yang naik 7,98% dibandingkan periode 16-31 Oktober telah juga menggambarkan bahwa harga CPO domestik turut bergairah.
Meski demikian, ia memberikan catatan bahwa harga referensi kemendag ini adalah diambil dari harga CPO rata-rata dua minggu sebelumnya sedangkan harga bursa Malaysia adalah harga harian. Harga referensi minyak sawit Kemendag ini pembobotannya 20% dari harga Roterdam, 20% dari harga bursa Malaysia dan 60% dari harga bursa Indonesia," papar Gulat.
Load more