"Sehari bisa dapat uang Rp 1 juta 680 ribu. Nominal itu masih dikurangi lagi kebutuhan pakannya Rp 1,2 juta sehari. Dapat bersihnya Rp 480 ribu. Kemudian dibagi dua sama temen saya," imbuhnya.
Lebih lanjut, sejauh ini penjualan telurnya di area Kudus. Dia memiliki pelanggan yang setiap hari membeli telur ayamnya.
Sedangkan, harga ayamnya saat ini mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Namun, untuk ayam dia hanya menjual setiap dua tahun sekali. Yakni seiring menurunnya produktivitas ayam petelur tersebut atau disebut dengan masa afkiran.
"Kalau ayamnya saya jual dua tahun sekali saat sudah masa afkiran. Harganya 35 ribu per kilogram," sambungnya.
Dari beternak ayam petelur dia mengaku cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu,ia dapat menyekolahkan ketiga anaknya.
"Alhamdulillah bisa menyekolahkan ketiga anak saya. Di SMP, SMA, dan kuliah di Solo," tutupnya. (gml/dan)
Load more