Bank Indonesia menilai, selain pengembangan bisnis dari hulu ke hilir, ekonomi syariah juga harus memperhatikan kualitas dan pembiayaan yang tidak hanya pembiayaan komersil namun juga pembiayaan sosial seperti Ziswaf.
“Indonesia itu ternyata world giving indeksnya itu tertinggi di dunia, jadi Indonesia adalah negara yang paling dermawan di dunia. Inilah yang mesti kita kembangkan lebih lanjut,” katanya.
Dalam ekosistem RNH, Indonesia mempunyai lima sektor unggulan namun berfokus pada dua sektor yakni makanan halal dan fesyen muslim karena saat ini posisi Indonesia pada kedua sektor tersebut berada pada rangking 2 dan ranking 3.
Sementara untuk program unggulan, BI telah mengembangkan program Industri Kreatif Syariah Indonesia agar bisa bersaing di pasar global. Lalu ada program penguatan kelembagaan pesantren melalui Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
“Dengan bangga kami menyampaikan bahwa Fesyar KTI ini upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkuat semua pelaku usaha syariah kita bisa mempunyai daya saing di dunia global kemudian juga bisa memanfaatkan tren digitalnya,” jelasnya.
Sedangkan dalam upaya mengembangkan digitalisasi ekonomi syariah, Bank Indonesia senantiasa mendorong pemanfaatan teknologi digital. Dari Januari hingga Mei 2022, produk halal yang ditransaksikan melalui e-commerce dan marketplace mencapai Rp10,2 triliun dan tumbuh 23 persen dibandingkan tahun lalu.
BI juga tengah mengupayakan agar QRIS bisa digunakan di Arab Saudi yang nantinya akan memudahkan jamaah umroh dan haji. Selain juga menyediakan layanan BI-FAST sebagai sistem pembayaran yang bekerja 24 jam sehari 7 hari dalam seminggu dengan harga yang murah yakni Rp2.500 untuk 1 kali transfer.
Load more