Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menyebutkan sebanyak 69 persen peserta Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk modal usaha.
"Mereka membeli gerobak, panci, alat masak, mesin jahit, bibit ikan lele, bibit ayam, dan lain sebagainya untuk modal usaha mereka," kata Denni dalam Acara Rilis Laporan Tahunan Kartu Prakerja 2021 di Jakarta, Rabu (27/7/2022).
Maka dari itu, ia menyimpulkan program Kartu Prakerja berdampak positif atau efektif, serta pelatihan maupun bansos yang diberikan dari program tersebut sama-sama bermanfaat.
Adapun temuan tersebut berasal dari Survei Evaluasi Manajemen Kartu Prakerja pada 2021 untuk deteksi dini yang diisi oleh 5,1 juta responden dari sebanyak 5,9 juta peserta Kartu Prakerja pada tahun lalu.
Selain itu, Denni menyampaikan survei tersebut juga menemukan sebanyak 89 persen peserta Kartu Prakerja menggunakan insentif untuk membeli bahan pangan.
"Jadi semi bantuan sosial ini benar adanya karena kami kemudian menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Saat itu, masyarakat susah, tidak bekerja atau berhenti bekerja, terpaksa berhenti, namun tetap butuh untuk melanjutkan hidupnya," jelasnya.
Sementara dari segi pelatihan, ia menyebutkan sebanyak 94 persen responden mengaku program skilling Kartu Prakerja mengajarkan keterampilan baru, 94 persen responden mengaku program reskilling memberikan keterampilan terkini, serta 93 persen responden mengaku program upskilling meningkatkan efisiensi kerja.
Dengan demikian, hasil survei tersebut menunjukkan mayoritas peserta Kartu Prakerja merasakan keterampilannya meningkat setelah berpartisipasi dalam program andalan selama pandemi tersebut. (ant/ito)
Load more