London, tvOne
Harga minyak naik pada perdagangan Senin waktu setempat (4/7) karena kekhawatiran pasokan didorong oleh produksi OPEC yang lebih rendah, kerusuhan di Libya, dan sanksi terhadap Rusia melebihi kekhawatiran resesi global yang melemahkan permintaan.
Inflasi zona euro mencapai rekor tertinggi lagi pada bulan Juni, memperkuat kasus kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa yang cepat, sementara sentimen konsumen AS mencapai rekor terendah.
Minyak mentah Brent naik 2,26 dolar AS atau 2,0 persen menjadi diperdagangkan di 113,89 dolar AS per barel pada pukul 16.48 GMT setelah jatuh lebih dari satu dolar AS di awal perdagangan. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,20 dolar AS atau 2,0 persen menjadi diperdagangkan di 110,63 dolar AS, dalam volume tipis karena liburan Hari Kemerdekaan AS.
Survei Reuters menyebutkan bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) melewatkan target untuk meningkatkan produksi pada bulan Juni.
Anggota OPEC Libya, pihak berwenang menyatakan force majeure di pelabuhan Es Sidr dan Ras Lanuf serta ladang minyak El Feel, pada hari Kamis (30/6) mengatakan bahwa produksi minyak turun 865.000 barel per hari (bph).
Sementara itu, perusahaan minyak milik negara Petroecuador menyebutkan produksi Ekuador telah dilanda kerusuhan lebih dari 2 minggu yang menyebabkan negara itu kehilangan hampir 2.000.000 barel produksi.
Menambah kesengsaraan pasokan, pemogokan minggu ini di Norwegia dapat memotong pasokan dari produsen minyak terbesar Eropa Barat dan mengurangi produksi minyak secara keseluruhan sekitar 8,0 persen.
Load more