Saat ini memang baru tersedia 18 unit SPKLU yang dikelola PLN. Sedangkan untuk tahun 2022 ditargetkan bisa 25 SPKLU yang tersebar di 18 lokasi.
Dengan demikian, seiring bertambahnya populasi kendaraan listrik, baik sepeda motor maupun mobil, sudah barang tentu harus dibarengi dengan saran pendukung, yakni SPKLU.
Tak hanya itu, PLN UID Jakarta Raya juga tengah mengincar pemanfaatan transportasi umum berbasis listrik.
Seperti Mayasari sebagai salah satu operator bus TransJakarta yang memiliki 30 unit bus listrik. Meski diakui untuk "nozel" diserahkan kepada pihak ketiga (bukan PLN) mengingat sistem yang dimiliki berbeda dengan kendaraan listrik pada umumnya.
Doddy memastikan PLN UID Jakarta Raya ingin menjalin kerja sama dengan transportasi berbasis listrik mengingat konsumsinya yang besar. Selain itu juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
Tak hanya itu, TransJakarta masih akan memperbanyak armada bus berbasis listrik dengan ukuran kecil dan medium agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Hal itu seiring dengan kebijakan menekan jumlah penggunaan kendaraan pribadi di Ibu Kota.
(Bus Listrik Transjakarta. Sumber:antara)
Mengapa disebut berkendara menggunakan kendaraan listrik nyaman? Bagi yang sudah mengemudikan tentu akan mengakuinya. Bayangkan di dalam kokpit mobil listrik sudah tidak ditemukan lagi tuas rem tangan dan persneling. Sebagai gantinya berupa tombol-tombol maju, mundur, netral, parkir dan rem tangan.
Load more