IHSG Bangkit ke Zona Hijau di Awal Pekan, Analis Prediksi Tren Penguatan Berlanjut
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Pergerakan positif ini sekaligus menjadi pembalikan arah setelah IHSG ditutup melemah pada akhir pekan sebelumnya.
Mengutip data RTI, Senin (8/12/2025), IHSG naik 25,386 poin atau setara 0,26 persen menuju level 8.655 pada pukul 09.18 WIB. Saat pembukaan, indeks sempat berada di posisi 8.676, sebelum bergerak pada kisaran level terendah 8.642 dan tertinggi 8.682.
Total nilai transaksi tercatat mencapai Rp3,190 triliun dengan volume perdagangan sebesar 7,001 miliar saham. Frekuensi transaksi mencapai 491.599 kali. Kapitalisasi pasar pasar tercatat sebesar Rp15.914 triliun.
Dari total saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 313 saham terpantau menguat. Sementara 221 saham terkoreksi, dan 178 saham stagnan tidak mengalami perubahan harga.
Sentimen Pasar Mulai Positif
Kebangkitan IHSG di sesi awal menunjukkan adanya respons positif investor terhadap pasar domestik setelah tekanan pada perdagangan sebelumnya. Sejumlah analis menilai, pergerakan IHSG hari ini berpotensi melanjutkan penguatan.
"Secara teknikal, IHSG berpotensi menguat hari ini. Diperkirakan support berada di level 8.550–8.600 dan resistance di 8.660–8.700," ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
Menurutnya, pelemahan IHSG pekan lalu dipengaruhi tekanan ekonomi global dan kondisi pasar keuangan internasional. Selain itu, minat beli investor asing yang tercatat sebesar Rp206 miliar juga turut memengaruhi dinamika pasar.
Analisis Teknis: Tren Bullish Masih Terbuka
Sementara itu, riset MNC Sekuritas menyampaikan bahwa meskipun IHSG sempat terkoreksi 0,09 persen ke level 8.632 pada perdagangan sebelumnya, tekanan jual menunjukkan tren penurunan.
"Secara teknikal, best case IHSG saat ini berada di akhir wave (iii) dari wave [iii] dan berpotensi menguji resistance di level 8.709," tulis tim analis MNC Sekuritas dalam risetnya.
Namun, MNC Sekuritas juga memberi catatan kehati-hatian kepada pelaku pasar. Dalam skenario terburuk, koreksi lanjutan masih dapat terjadi.
"Waspadai worst case koreksi IHSG ke level 8.410–8.516 untuk membentuk wave (iv) dari wave [iii]. Diperkirakan support berada di 8.592–8.553 dan resistance pada 8.709–8.769," lanjut riset tersebut.
Arah IHSG Dipengaruhi Sentimen Global
Pelaku pasar saat ini juga mengantisipasi sejumlah rilis data ekonomi global, termasuk perkembangan suku bunga The Federal Reserve, inflasi global, serta arah kebijakan ekonomi dari beberapa negara mitra dagang Indonesia.
Beberapa analis menyebutkan bahwa jika volatilitas global mereda dan capital inflow kembali menguat, maka peluang IHSG mencetak level tertinggi baru masih terbuka di pengujung tahun.
Selain faktor global, kondisi fundamental emiten domestik dan kinerja kuartalan perusahaan-perusahaan besar juga akan memengaruhi arah pasar dalam beberapa pekan ke depan.
Investor Disarankan Tetap Selektif
Kendati IHSG berpotensi menguat, sejumlah analis menilai strategi selektif tetap diperlukan, terutama di tengah volatilitas pasar global.
Sektor saham perbankan, energi, teknologi, dan konsumer dinilai masih menjadi pilihan menarik dalam jangka pendek. Sejumlah broker juga mulai merilis daftar saham rekomendasi dengan potensi upside di atas rata-rata indeks.
Kebangkitan IHSG pada awal pekan ini menjadi sinyal bahwa pelaku pasar mulai kembali optimistis. Jika tren kapitalisasi dan minat beli investor asing meningkat, bukan tidak mungkin IHSG kembali mencetak rekor level tertinggi hingga akhir 2025. (snsp)
Load more