Kadin Gaungkan Kolaborasi Besar Pemerintah-Swasta Dorong Ekonomi Hijau dan SDM Unggul
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi strategis antara dunia usaha dan pemerintah untuk membangun ekonomi nasional yang produktif, inovatif, dan berkelanjutan.
Komitmen tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kadin Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Keberlanjutan bertema “Pembangunan Produktif, Inovatif, dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Maju” di Plaza BPJamsostek, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, dalam sambutannya melalui rekaman video, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional.
“Kita semua harus berkolaborasi dalam satu orkestrasi kebangsaan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dan menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen. Dalam semangat itulah, Kadin hadir sebagai mitra strategis pemerintah, memastikan agar kebijakan nasional dan kapasitas dunia usaha berjalan searah, saling menguatkan, dan berdampak nyata bagi rakyat,” ujar Anin.
Anin menjelaskan, Rakornas kali ini berfokus pada empat pilar utama pembangunan, penguatan sumber daya manusia (SDM), kesehatan dan kesejahteraan sosial, peningkatan produktivitas dan inovasi, serta pengembangan industri dan budaya berkelanjutan.
Ia menilai, tantangan terbesar dunia usaha saat ini bukan kekurangan tenaga kerja, melainkan ketidaksesuaian kompetensi dengan kebutuhan industri. Karena itu, Kadin bersama pemerintah mendorong reformasi pendidikan vokasi dan program magang nasional agar benar-benar link and match dengan dunia industri.
“Industri kita tidak kekurangan tenaga kerja. Yang kita butuhkan adalah tenaga kerja yang tepat untuk industri yang tepat,” tegas Anin.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Keberlanjutan Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani, menegaskan bahwa Indonesia kini berada di titik krusial menuju Indonesia Maju 2045.
“Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menempatkan peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas utama. Namun, tantangan ketenagakerjaan masih kompleks yaitu terdapat ketidaksesuaian keterampilan antara lulusan pendidikan dan kebutuhan industri,” ujar Shinta.
Shinta mencontohkan, tingkat pengangguran lulusan SMK sekitar tiga kali lebih tinggi dibanding lulusan pendidikan dasar. Kondisi ini, menurutnya, menunjukkan lemahnya hubungan antara sistem pendidikan dan kebutuhan dunia kerja.
Load more