Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly pada Rabu (20/4/2022) mengatakan dia memperkirakan inflasi akan mulai turun dan berada di target 2,0 persen Fed dalam lima tahun. Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan suku bunga acuan naik menjadi 1,32 persen pada Juni, dan menjadi 2,80 persen pada Februari mendatang, dari 0,33 persen sekarang.
Emas telah berkinerja relatif baik, naik sekitar 7,0 persen tahun ini, meskipun imbal hasil riil meningkat dan dolar menguat, analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan dalam sebuah catatan.
Kekhawatiran inflasi dan pertumbuhan keduanya telah "didorong oleh perang" dan dikombinasikan dengan volatilitas di pasar ekuitas dan obligasi, investor semakin mencari tempat berlindung yang aman, tambah Hansen.
National Association of Realtors melaporkan pada Rabu (20/4/2022) bahwa penjualan existing home atau rumah tangan ke-dua (sudah pernah ditempati sebelumnya) di AS turun 2,7 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,77 juta unit pada Maret, memberikan dukungan tertentu terhadap emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 12 sen atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 25,271 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 1,7 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi ditutup pada 987 dolar AS per ounce.
Load more