Perkuat Ketahanan Energi hingga Ketahanan Pangan, Pertamina Kembangkan 110 Inovasi lewat Program PFmuda
- Pertamina
Jakarta, tvOnenews.com – Pertamina memberikan apresiasi kepada 110 inovasi sosial terbaik karya generasi muda lewat program PFmuda 2025.
Apresiasi diberikan dalam bentuk stimulan dana pengembangan inovasi sosial dengan total 3,7 miliar rupiah, sebagai bentuk dorongan untuk kemandirian bangsa.
Selain pendanaan, para inovator muda PFmuda juga mendapatkan pendampingan atau mentoring intensif dari ekspertis serta penguatan jejaring dan peluang kolaborasi dengan investor maupun mitra strategis.
“Lewat PFmuda, Pertamina menumbuhkan kepedulian sosial dan tanggung jawab kolektif terhadap berbagai kondisi sosial di lingkungan atau desa sekitar mereka melalui inovasi sosial. Inovasi yang mampu mendukung capaian Astacita Pemerintah untuk Indonesia Emas 2045, mulai dari pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas SDM, pemerataan pembangunan dari desa hingga ketahanan pangan, dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Arrifianto, Rabu (27/8/2025).
Kisah inovasi terbaik datang dari pemuda Kelompok Pokdakan Aik Apau yang berasal dari Desa Dendang, Bangka Belitung.
Kelompok ini melakukan pemanfaatan lahan bekas tambang (kulong) dengan menggunakan metode rakit apung sebagai media yang dapat digunakan untuk bercocok tanam di atas genangan air.
Dari kategori ideation, inovasi datang dari mahasiswa Universitas Sriwijaya, kelompok Peptinas, yang memanfaatkan potensi nanas di kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Mereka akan mengembangkan pestisida organik dari limbah kulit nanas, di mana berdasarkan hasil kajian dan riset mereka, 500 ml pestisida membutuhkan 0.30-0.41 kg limbah segar.
Untuk digitalisasi pangan, mahasiswa Universitas Pertamina mengembangkan DigiFloc, solusi berbasis Internet of Things (IoT) untuk budidaya ikan sistem bioflok.
Solusi yang dikembangkan, antara lain DigiFeed+ (pemberian pakan otomatis), DigiSense (monitoring kualitas air seperti pH dan suhu secara realtime), dan DigiPump (sistem pompa aerator darurat).
Gas ramah lingkungan dari air lindi juga dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Mulawarman dengan nama Bioetam.
Diproses menggunakan reaktor dengan metode biodigester anaerob, air lindi diubah menjadi hasil produk biogas berupa gas metana dalam tabung 235 ml.
Bergulir sejak tahun 2020, program PFmuda menjadi ajang adu gagasan generasi muda muda dalam upaya menuntaskan isu sosial di sekitarnya.
Load more