Pasar Kosmetik Indonesia Tembus Triliunan, UMKM Punya Potensi Besar untuk Dominasi Industri Kecantikan
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Industri kecantikan di Indonesia dicatat terus menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama dengan hadirnya banyak merek lokal baru.
Tak hanya raksasa industri yang bermain, persaingan bisnis kecantikan di Indonesia juga semakin diramaikan pelaku usaha di segmen mikro, kecil, dan menengah.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) 2024, jumlah industri kosmetik skala UMKM saja tercatat mencapai lebih dari 40 ribu pelaku usaha.
Bahkan menukil proyeksi Statista, nilai pasar kosmetik nasional diprediksi mencapai US$9,7 miliar atau sekitar Rp158,11 triliun pada 2025, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 4,33% hingga 2030.
Melihat peluang besar tersebut, salah satu perusahaan jasa maklon kosmetik, yakni PT Mash Moshem Indonesia tak mau kehilangan momentum.
Mereka baru saja melakukan ekspansi bisnis dengan meresmikan kantor cabang barunya di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).
Langkah disebut upaya mendekatkan layanan kepada calon maupun pelaku usaha, khususnya di wilayah Jabodetabek yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan bisnis kecantikan.
“Selama ini, banyak pelanggan kami berasal dari Jabodetabek dan sekitarnya. Dengan adanya kantor di Jakarta, kami ingin lebih hadir, lebih mudah diakses, dan siap membantu klien mengubah ide menjadi produk nyata,” ujar Ivana Azarine, Business Development Mash Moshem Indonesia, dalam keterangan yang diterima pada Kamis (21/8/2025).
- Ist
Mash Moshem diketahui telah lebih dari 10 tahun mendampingi ribuan brand kosmetik, mulai dari skala kecil, menengah, hingga besar.
Layanan yang diberikan meliputi pengembangan formula, desain kemasan, pengurusan legalitas (BPOM, Halal, HAKI, hingga sertifikasi internasional), produksi, serta strategi branding.
“Siapa saja yang ingin punya brand sendiri bisa memulai bersama kami. Baik UMKM, pemilik brand yang sedang berkembang, maupun individu dengan mimpi membangun produk kecantikan,” tutur Ivana yang akrab disapa Arin.
Markas baru di Sudirman ini diharapkan menjadi strategi yang lebih efisien, serta hadir lebih dekat di jantung industri kecantikan yang tengah berkembang di Jakarta, dari yang sebelumnya terpusat di Surabaya.
Acara peresmian berlangsung dalam suasana hangat melalui syukuran yang dihadiri jajaran manajemen, staf internal, mitra bisnis, hingga figur publik.
Peresmian ditandai dengan pemberkatan kantor, sambutan pimpinan, serta ramah tamah bersama undangan.
Menurut Arin, pembukaan cabang baru bukan hanya soal ekspansi bisnis, melainkan komitmen untuk mendorong lahirnya lebih banyak pengusaha baru di bidang kecantikan.
“Kami percaya potensi industri kosmetik Indonesia sangat besar. Kami ingin menjadi mitra yang tidak hanya memproduksi, tapi juga mendampingi perjalanan brand lokal sejak ide hingga produk sampai ke pasar,” katanya.
Selain layanan konsultasi tatap muka, Mash Moshem juga rutin memberikan edukasi melalui seminar dan webinar seputar bisnis kosmetik.
Ivana menjelaskan, topik yang dibahas meliputi strategi pemasaran, cara membangun brand awareness, hingga tips mengembangkan bisnis.
“Kami tidak hanya menjual produk, tetapi juga mendampingi klien agar bisa memasarkan merek mereka sendiri. Setiap dua bulan sekali, kami menyelenggarakan seminar atau webinar online yang dapat diikuti seluruh pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Melalui forum ini, mereka bisa belajar cara berjualan, membangun awareness, dan mengembangkan bisnis kosmetik dengan lebih terarah,” jelas Arin.
Sebagai informasi, perusahaan maklon ini mengembangkan berbagai produk mulai dari skincare, body care, parfum, makeup, hingga baby care, dengan fasilitas produksi berstandar CPKB Grade A dan sertifikasi lengkap seperti BPOM, Halal, HAKI, Vegan, serta HSA Singapore. (rpi)
Load more