Indonesia Butuh Investasi Rp7,45 Kuadriliun untuk Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4% di 2026
- tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,4 persen pada 2026.
Namun guna mewujudkan ambisi itu, dibutuhkan investasi jumbo dengan nilai mencapai Rp7,45 kuadriliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, kebutuhan investasi itu mencakup berbagai sektor strategis.
Anggaran negara tidak akan menjadi sumber utama, melainkan berperan sebagai katalis yang mendorong pergerakan modal dari swasta dan badan usaha.
Menurutnya, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya sinergi antara APBN, sektor swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
“Untuk mencapai 5,4 persen pertumbuhan kita di tahun 2026 dibutuhkan Rp7.450 triliun dari total investment di dalam GDP (Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto/PDB) kita,” ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, dikutip Minggu (17/8/2025).
Sri Mulyani menambahkan, APBN 2026 tidak akan menanggung seluruh kebutuhan investasi tersebut.
“Dari sisi investasi, Bapak Presiden menyampaikan dan mengindikasikan tidak semuanya harus tergantung dari APBN, tapi APBN menjadi katalis dan saling membantu,” ungkapnya.
Adapun fokus investasi tahun depan mencakup sektor mineral dan batu bara, transisi energi, ketahanan energi, hilirisasi pertanian, serta hilirisasi kelautan dan perikanan.
Pemerintah juga memperkuat kerja sama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia dengan pelaku usaha swasta sebagai mesin penggerak pertumbuhan.
Lebih jauh, Sri Mulyani menyebut ada tiga kontributor utama investasi di 2026, yakni swasta, BUMN di bawah Danantara, dan pemerintah.
Dari total kebutuhan, swasta diharapkan menyumbang Rp6.200 triliun, BUMN melalui Danantara sekitar Rp720 triliun, dan APBN Rp530 triliun.
Di sisi lain, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menambahkan, kebutuhan investasi periode 2025–2029 mencapai Rp13.032,8 triliun.
Angka ini naik sekitar 43 persen dibandingkan realisasi investasi 2014–2024 yang sebesar Rp9.912 triliun.
“Kontribusi dari investasi ini juga diharapkan terus meningkat, karena memberikan dampak positif terhadap lapangan pekerjaan, daya beli, dan juga ekspor nasional,” kata Rosan. (ant/rpi)
Load more