Muhammadiyah Belum Berencana Dirikan Bank Umum Syariah, Mau Fokus Perkuat BPRS Terlebih Dahulu
- Asep Firmansyah-Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Saat ini Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan belum ada rencana untuk mendirikan Bank Umum Syariah (BUS).
Akan tetapi, pihaknya lebih memilih fokus untuk memperkuat Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) terlebih dahulu.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan sebenarnya potensi Muhammadiyah untuk mendirikan BUS cukup besar.
Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menyurati PP Muhammadiyah agar melakukan merger terhadap BPRS-BPRS yang berada di lingkungan Muhammadiyah.
Anwar menyebut OJK berharap Muhammadiyah memiliki sebuah BPRS yang besar dan kuat sehingga nantinya bisa menjadi cikal bakal berdirinya BUS Muhammadiyah.
“Mendirikan BUS untuk saat ini belum ada rencana walau desakan dari bawah atau dari kalangan anggota cukup kuat karena banyak hal yang harus dipersiapkan baik dari segi permodalan, jaringan, IT dan sumber daya manusianya,” ujarnya, Minggu (13/7/2025).
Pada akhir Juni 2025 lalu, BPR Matahari Artadaya yang berada di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) resmi dikonversi menjadi BPRS Matahari atau disebut Bank Syariah Matahari (BSM).
Konversi dari BPR konvensional ke syariah telah mendapat izin dari OJK.
Lewat Surat Imbauan Nomor 124/HIM/I.0/C/2025, PP Muhammadiyah mengimbau seluruh unsur persyarikatan di semua tingkatan untuk menempatkan dana pihak ketiga (DPK) di Bank Syariah Matahari (BSM).
Unsur persyarikatan ini termasuk Organisasi Otonom (Ortom) serta Amal Usaha (AUM) di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi dan lainnya.
PP Muhammadiyah juga mengimbau elemen persyarikatan untuk menggunakan aktivitas keuangan di BSM, mengelola transaksi keuangan kelembagaan melalui layanan perbankan BSM serta mendukung sosialisasi dan partisipasi aktif dalam pengembangan BSM di wilayah masing-masing. (ant/nsi)
Load more