Indonesia Darurat Sampah Plastik, PCX Markets: Transisi Ekonomi Sirkular Perlu Tanggung Jawab Daur Ulang yang Diaudit Ketat
- PCX Markets
Krisis sampah plastik telah berlangsung sejak era 1950-an, dengan jumlah produksi global mencapai sekitar 9 miliar ton.
Sayangnya, hanya 9% yang berhasil didaur ulang. Sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA), dibakar, atau mencemari ekosistem darat dan laut.
Dalam kerangka global, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menargetkan penghentian polusi plastik sepenuhnya pada 2040. Untuk mencapainya, dibutuhkan investasi internasional mencapai US$1,64 triliun.
Sebagian besar kebutuhan tersebut dibutuhkan di negara-negara berkembang yang tergolong dalam Global South, termasuk Indonesia, yang infrastrukturnya masih terbatas.
Namun, menurut data The Circulate Initiative, negara-negara berkembang hanya menerima sekitar 6% dari total investasi global dalam sektor ekonomi sirkular plastik pada periode 2018-2023.
Laporan Bank Dunia juga menunjukkan bahwa dibutuhkan dana sebesar US$28-40 per ton untuk pengumpulan sampah dan US$24-40 per ton untuk membangun infrastruktur daur ulang di negara seperti Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Peluncuran “Plastik Edaran” yang ditawarkan oleh PCX Markets, tentu dapat menjadi langkah strategis dalam mengisi celah investasi sekaligus mendukung pencapaian target pengelolaan sampah di Indonesia.
Selain memperkuat upaya daur ulang, program ini juga membawa dampak sosial dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kualitas pengelolaan limbah di daerah yang paling membutuhkan. Kolaborasi antara sektor swasta dan inisiatif global semacam ini menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih dan bebas dari krisis plastik di masa depan. (rpi)
Load more