Trump Ancam Naikkan Tarif Impor Anggota BRICS, Wamenlu: Kami Tak Bahas Lawan Amerika
- istimewa - antaranews
Jakarta, tvOnenews.com — Di tengah gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025, pernyataan keras dari Presiden AS, Donald Trump, yang mengancam akan menaikkan tarif terhadap negara-negara anggota BRICS tidak menggoyahkan fokus pertemuan.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir alias Tata, menegaskan bahwa pertemuan BRICS tidak diarahkan untuk melawan negara mana pun, termasuk Amerika Serikat.
“Kita semua masih menunggu apa yang akan dihasilkan oleh Presiden Trump. Sebelumnya, dalam pertemuan BRICS ini kan tidak ada upaya apapun untuk melawan Amerika atau yang lain ya,” kata Tata kepada wartawan di Rio de Janeiro, Brasil, dikutip Selasa (8/7/2025).
Tata menegaskan, tujuan utama forum BRICS justru untuk menyatukan kekuatan negara-negara berkembang dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, krisis kesehatan, dan ketimpangan ekonomi.
“Bahwa pertemuan BRICS ini kan tujuan utamanya untuk mempersatukan negara berkembang, mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Jadi tidak ada langkah-langkah untuk melawan suatu negara, suatu kelompok negara,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sejumlah isu substansial menjadi fokus utama pembahasan para pemimpin negara anggota BRICS, mulai dari perlindungan lingkungan hidup, kesehatan global, hingga penguatan sistem multilateralisme.
“Justru isu-isu yang dibahas, tadi yang saya sampaikan seperti lingkungan hidup, mengenai kesehatan. Kemarin kita bahas masalah situasi global, multilateralisme, bagaimana kita bisa memperkuat multilateralisme,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah ancaman tarif dari Trump menjadi pembahasan dalam forum resmi, Tata memastikan hal itu tidak dibahas secara khusus. Menurutnya, BRICS tidak bisa mengontrol pernyataan dari kepala negara mana pun.
“Tidak jadi pembahasan, karena isu seperti itu kan kita tidak bisa mengontrol apa yang disampaikan oleh Presiden Amerika atau kepala negara lainnya. Itu yang perlu ditekankan, bahwa banyak di luar hal-hal yang sebenarnya tidak sesuai hal-hal yang dibahas di dalam BRICS,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan menaikkan tarif terhadap blok ekonomi BRICS setelah kelompok tersebut menyampaikan kritik tidak langsung terhadap praktik perang dagang dan serangan militer terbaru di Iran.
Load more