IHSG Tembus 6.900 di Tengah Awan Tarif AS, Pasar Tetap Percaya Diri!
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan Senin di zona hijau, meski pasar global tengah dihantui ketidakpastian kebijakan dagang Amerika Serikat. IHSG ditutup menguat 35,74 poin atau naik 0,52% ke level 6.900,93—level psikologis yang cukup diperhitungkan pelaku pasar.
Penguatan ini terjadi di tengah sikap “wait and see” investor terhadap keputusan tarif resiprokal Amerika Serikat yang akan diumumkan paling lambat 9 Juli 2025, dan berlaku efektif pada 1 Agustus 2025 mendatang.
“Pasar menilai bahwa ketidakpastian ini bisa membuka ruang negosiasi antar negara mitra dagang AS, dan itu memberi ruang optimisme terbatas,” tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajian hariannya.
Kebijakan Tarif Trump Bikin Pasar Cemas Tapi Tetap Rasional
Presiden AS Donald Trump menyatakan tarif tambahan akan dikenakan bagi negara-negara yang belum menyepakati perjanjian dagang baru dengan AS. Bahkan negara-negara BRICS yang dinilai condong “anti-Amerika” akan dikenai tarif tambahan 10%, meski tanpa penjelasan rinci.
Sikap keras Trump ini menuai reaksi dari para pemimpin BRICS yang tengah berkumpul di Brasil. Mereka mengecam kebijakan sepihak AS dalam joint statement, menyebutnya sebagai bentuk proteksionisme yang merusak perdagangan bebas global.
Meski tensi global memanas, IHSG justru menunjukkan daya tahan yang kuat, berbeda dengan mayoritas indeks saham Asia yang ditutup melemah. Indeks Nikkei (Jepang) turun 0,56%, Hang Seng (Hong Kong) turun 0,12%, sementara Shanghai (Tiongkok) dan Straits Times (Singapura) mencatatkan penguatan tipis.
Sektor Konsumen dan Teknologi Dorong IHSG
Empat sektor menjadi motor penggerak IHSG hari ini. Sektor barang konsumsi non-primer memimpin kenaikan dengan 0,85%, diikuti sektor teknologi naik 0,44%, dan infrastruktur menguat 0,20%. Sementara itu, tujuh sektor lain justru terkoreksi, dipimpin oleh sektor barang baku yang turun 0,52%.
Saham-saham top gainers antara lain:
-
VICO
-
SHID
-
LABA
-
TRJA
-
VINS
Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terdalam meliputi:
-
CSMI
-
IOTF
-
INPS
-
YUPI
-
MFIN
Volume perdagangan cukup ramai, dengan frekuensi transaksi sebanyak 885.794 kali, melibatkan 14,82 miliar saham senilai Rp7,50 triliun. Sebanyak 257 saham naik, 309 turun, dan 226 stagnan.
Load more