Perang Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Melonjak Lagi Usai Sempat Turun
- istimewa - Istock photo
Jakarta, tvOnenews.com – Harga minyak dunia kembali bergerak naik pada Selasa (18/6/2025) pagi waktu global, dipicu kekhawatiran meningkatnya tensi konflik antara Iran dan Israel yang bisa memicu gejolak pasokan minyak dari kawasan Timur Tengah, pusat produksi utama dunia.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent tercatat naik 34 sen atau 0,5 persen ke level $73,57 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 29 sen atau 0,4 persen ke posisi $72,06 per barel pada pukul 03.40 GMT.
Kedua kontrak sempat melonjak lebih dari 2% di awal sesi perdagangan.
Harapan Reda Pupus, Ketegangan Naik Lagi
Sebelumnya, harga minyak sempat melemah lebih dari 1% pada Senin (17/6) karena muncul harapan meredanya konflik setelah sejumlah media melaporkan bahwa Iran ingin menghentikan permusuhan.
Namun, kondisi berbalik setelah pernyataan mengejutkan dari mantan Presiden AS Donald Trump yang di media sosial mengimbau “semua orang” untuk segera meninggalkan ibu kota Iran, Teheran.
Ketegangan makin nyata setelah media Iran melaporkan suara ledakan dan tembakan artileri udara berat di Teheran. Di sisi lain, sirene peringatan rudal berbunyi di Tel Aviv sebagai respons atas serangan rudal Iran.
"Konflik Iran-Israel masih panas dan berkembang, sentimen pasar masih menyimpan kekhawatiran risiko perang," ujar Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova melansir dari Reuters.
Pasar Waspada Jelang Keputusan The Fed
Selain ketegangan geopolitik, pasar juga bergerak hati-hati menjelang keputusan Federal Reserve (The Fed) yang akan memulai rapat kebijakan moneternya hari ini. Sentimen kehati-hatian terhadap potensi perubahan suku bunga turut memperkuat reaksi harga minyak.
“Volatilitas meningkat karena investor menanti arah suku bunga AS, sekaligus waspada terhadap eskalasi konflik Iran-Israel,” tambah Sachdeva.
Risiko Nyata: Pasokan Minyak Global Terganggu
Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di antara negara anggota OPEC. Jika konflik makin parah, risiko gangguan pasokan dari negara tersebut bisa berdampak besar pada harga minyak global.
Selain itu, laporan mengenai insiden pengiriman di Teluk Oman ikut memperbesar kekhawatiran terhadap keamanan jalur logistik minyak di kawasan itu.
Load more